GenPI.co Jatim - Pandemi membawa dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat. Seperti pada komunitas kesenian di Kabupaten Kediri.
Ketua Pasukan Jaranan dan Reog (Pasjar) Kabupaten Kediri Hari Pratondo mengakui, dua tahun pandemi Covid-19 membuat pelaku seni tradisional jaranan tak bisa pentas.
Hari mengapresiasi langkah yang telah dibuat oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono memperhatikan nasib seniman jaranan.
"Apresiasi beliau sangat luar biasa terhadap para seniman khususnya jaranan ini. Kami warga jaranan sangat berterima kasih dengan Mas Dito," ujarnya mengutip dari laman resmi Pemkab Kediri, Minggu (21/11).
Bupati Dhito disela menghadiri pentas seni jaranan digelar di depan Pendopo Panjalu Jayati mengungkapkan akan mengadakan road show seni jaranan setiap bulannya.
Langkah tersebut sebagai komitmen untuk menghidupkan kembali seni tradisional yang sempat mati suri akibat pandemi Covid-19.
"Senja Kediri ini adalah acara pertama, nanti kita akan mulai road show dari bagian Utara, Barat, Timur, Selatan Kediri," katanya.
"Kami akan buatkan acara, karena ini terkait bagaimana kita menghargai kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri," imbuhnya.
Pun demikian, ia mengakui, pentas secara terbuka harus tetap mempertimbangkan protokol kesehatan.
Karenanya perlu diatur terlebih dahulu teknis gelaran di lapangan dengan matang. Bagaimanapun ada potensi menimbulkan kerumunan.
"Nanti kita atur dulu karena teknis di lapangan saya yakin tidak semudah itu, bagaimana kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News