GenPI.co Jatim - Penutupan tempat wisata di Kota Malang di respon cepat oleh Forum Pimpinan Kelompok Sadar Wisata Kota Malang (Forkom Pokdarwis).
Para pengelola kampung tematik memaklumi jika ini juga berhubungan dengan menyelamatkan nyawa masyarakat.
Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi mengaku telah mendengar rencana penutupan tempat wisata tersebut.
Ia berharap, penutupan tempat wisata saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 tersebut tidak berlangsung lama.
"Mengingat bahwa menjelang Nataru itu wisata di Kota Malang ditutup. Kami akan ikuti aturan tersebut, mudah-mudahan tidak lama hanya karena untuk menghalau mobilitas masyarakat," ujar pria yang akrab di sapa Ki Demang ini pada GenPI.co Jatim, Selasa (30/11).
Dirinya memaklumi, meski kampung tematik yang ada di Kota Malang terbilang bisa menghirup udara segar. Pasalnya, Kota Malang baru saja turun ke PPKM Level 2.
"Mau gimana lagi, mungkin karena memang alasan keamanan, kesehatan, dan sebagainya itu mungkin lehih diprioritaskan pada aturan. Kami mengikuti regulasi yang ada," tambahnya.
Pun demikian, beberapa kampung tematik akan tetap buka, seperti Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Kripik Tempe Sanan, dan Kampung Silir Nila.
Beberapa kampung tematik itu merupakan hanya untuk belanja bukan untuk studi banding dan kunjungan wisata.
Ki Damang berharap, kampung tematik yang masih dibuka tersebut bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Pengertian ditutup itu memang untuk Kampung tematik menjadi sangat fleksibel saat ini. Jika dilihat saat ini gairah kampung tematik kembali bersemangat," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News