GenPI.co Jatim - Komunitas menjadi wadah untuk menyalurkan hobi. Begitupun dengan BIMS atau Budal Isuk Moleh Sakarep (berangkat pagi pulang terserah) sebagai tempat pencinta mural.
Ketua BIMS, Luqman Hidayat mengatakan, komunitas ini sudah terbentuk sejak tahun 2016 lalu.
Ia menyebut, komunitasnya tersebut berawal dari melukis on the spot. Mereka kerap kali menuangkan ide-ide kreativitas pada dinding-dinding bangunan di Kota Surabaya.
Beberapa karya kreatif menghiasi kawasan Kota Tua Surabaya. "Jadi tiap minggu kami ngelukis membuat sketsa-sketsa," kata Cak Luck, panggilan akrabnya saat dihubungi GenPI.co Jatim, Minggu (5/12).
Cak Luck menyebut, beberapa lukisan mereka juga pernah mewarnai acara peringatan Hari Pahlawan. Saat itu komunitas ini melukis secara on the spot.
"Kita diundang pemkot (Surabaya) untuk acara 10 November perobekan di Hotel Majapahit," kata dia.
Sementara ketika ditanya soal berapa banyak dinding Kota Pahlawan yang sudah mereka hiasi dengan gambar, Cak Luck tak bisa menyebut secara pasti hal tersebut.
"Kalau dihitung mulai 2016 banyak," kata dia.
Terbaru, BIMS melakukan kegiatan mural mereka di Jalan Tunjungan hingga menyasar beberapa areal perkampungan di Kota Surabaya.
"Malah sekarang di jalanan mungkin sudah tidak sering, tapi malah ke kampung-kampung yang ikut smart city itu dimural, yang melukis kita," terangnya.
Satu tema mural bisa memakan waktu 4 hari seminggu pengerjaan, tergantung konsep yang dibawa. Sedangkan anggota yang ambil bagian bisa mencapai 8-10 orang per tema garapan.
"Contohnya, kaya mural orang yang jualan, lebih ke 3D gitu biasanya ya itu. Kalau hanya sekadar konsep bebesa bisa 4 hari aja. Yang ngerjain ya gantian, soalnya kita itu kan ada yang kerja," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News