GenPI.co Jatim - Jumlah komunitas pencinta reptil di Surabaya terus bermunculan. Surabaya Salvator Community salah satunya, komunitas ini menjadi wadah penyuka salvator atau biawak.
Ketua Surabaya Salvator Community, Tri Asmoro menyebut, jumlah anggota tersebut sudah mencapai puluhan orang.
"Kalau anggota kurang lebih 25 sampai 30-an, cuman yang aktif bisa 15-20 orang. Kalau sepi cuma 5 orang," ujar Kotrek sapaan akrabnya saat dihubungi GenPI.co Jatim, Minggu (12/12) malam.
Dia mengatakan, biasanya saat berkumpul diselingi sosialisasi, edukasi dan sharing antar pencinta binatang tersebut.
Tri mengungkapkan, memelihara salvator sebenarnya tidak rumit. Intinya apa yang dibutuhkan hewan tersebut diupayakan untuk terpenuhi.
Salvator tergolong sebagai binatang berdarah dingin, karenanya dirinya mengingatkan sejinak apapun hewan ini kadang masih sering memunculkan sifat atau naluri alaminya secara tiba-tiba.
"Jadi harus berhati-hati. Kalau pun sejinaknya reptile kadang kalau kurang nyaman pasti nyerang," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Kotrek itu menambahkan, untuk jenis makannya biasa yang diberikan seperti daging ayam, udang dan tikus putih.
Karena tergolong reptil, hewan ini punya pola makana khusus. Biasanya rentang salvator akan kembali menyantap mangsanya, yakni 3-4 hari.
"Kalau reptil gak tiap hari makan, karena pencernaannya lambat, beda Kalau yang reptile yang makan daun, sayur, atau buah itu tiap hari. Habis keluar kotoran kita kasih makan lagi," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News