Guru Besar Unesa Buat Terobosan Bahan Bakar dari Biji Karet

16 Desember 2021 16:30

GenPI.co Jatim - Guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. I Wayan Susila lahirkan inovasi bahan bakar dari biji karet.

Wayan mengatakan, biji karet ini memiliki potensi besar sebagai bahan bakar biodiesel.

Mengingat jumlahnya yang cukup banyak ditemukan di Indonesia. Dia menyebut, pada 2019 saja jumlah produksi karet mencapai 3,55 juta dengan lahan seluas 3,4 juta hektar.

BACA JUGA:  Hujan Deras, Air Danau Unesa Meluber, Bakal Dibuat Sodetan

"Selain itu, setiap hektar ada 550 pohon karet dan setiap satu pohon bisa menghasilkan sekitar 100 buah. Sekitar 75 persen buah karet jatuh ke tahan dan biji segarnya ada sekitar 70 persen," ujarnya tertulis, Rabu (15/12).

Indonesia, kata dia, mampu menghasilkan 689.834 ton biji karet segar setiap tahunnya. Dari jumlah itu, bisa menghasilkan sekitar 137.966.000 liter biodiesel per tahun.

BACA JUGA:  Unesa Beri Bekal Penting Cegah Guru Terserang Stres

"Indonesia punya perkebunan karet yang luas, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal," ungkapnya.

Kelebihan biji karet yakni memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang bisa dijadikan bahan biodiesel.

BACA JUGA:  Bangga, Garnesa Racing Team Unesa Juara di Kontes Mobil Hemat

Proses produksi dengan metode non-katalis dari biodiesel punya cara yang lebih mudah.

"Prosesnya dimulai dari pemungutan biji karet yang masih segar, lalu dilakukan proses pengupasan kulit dan dipress pada mesin hingga menghasilkan minyak biji karet yang memiliki asam lemak bebas tinggi," kata dia.

Memprosesnya juga tidak terbilang rumit, karena bisa langsung tanpa menggunakan katalisator.

"Sedangkan dalam produksi biodiesel dengan metode katalis tidak dapat langsung diproses karena dapat menyebabkan penyabunan. Ini juga yang menjadi keunggulan dari metode nonkatalis karena dapat dilakukan dengan lebih cepat" tambahnya.

Kemudian, metode non-katalis juga punya beberapa kelebihan yakni mampu menambal kelemahan proses secara katalis.

Proses non-katalis memiliki kadar air lebih rendah dan waktu produksi terbilang singkat.

Wayan memastikan jika penelitian biodiesalnya telah disesuaikan standrisasi dari Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Nomor 189 K/2019.

"Ke depannya, harapannya Unesa dapat bekerja sama dengan PTPN XII untuk pengembangan lebih lanjut biodiesel dengan bahan baku biji karet ini. Unesa sebagai penyedia teknologi dan PTPN XII sebagai penyedia bahan baku. Kami juga berharap ke depannya dapat mematenkan penemuan ini," kata dia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM