GenPI.co Jatim - Muhammad Syarifuddin, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB Malang) baru saja wisuda. Namun, dia punya cara sendiri untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya.
Mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer UB itu mendampingi tiga pelajar SMP Progresif Bumi Sholawat menciptakan aplikasi E-Syarat.
Aplikasi ini diklaim akan memudahkan siswa berkebutuhan khusus mengikuti pembelajaran daring, terutama mata pelajaran Bahasa Inggirs.
Cara kerjanya, siswa diajak bermain menggunakan metode design thinking.
“Aplikasi E-Syarat ini memiliki fitur lengkap, search engine, voice, scan, pengenalan huruf, hingga permainan. Aplikasi ini mampu menerjemahkan Bahasa Inggris menjadi bahasa isyarat," ujarnya, Minggu (19/12).
Syarifuddin menjelaskan pengubahan Bahasa Inggris ke bahasa isyarat ini untuk memudahkan siswa tunarungu agar bisa ikut belajar dengan mudah.
Dia berharap, aplikasi tersebut dapat memudahkan orang tua mendapat memberi pendampingan kepada anaknya saat pembelajaran daring.
Mengingat pembelajaran jarak jauh memunculkan berbagai kendala, seperti keterbatasan kuota data, hingga ketersediaan ponsel.
“Kesulitan ini menjadi berlipat pada anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya siswa tunarungu. Mereka kesulitan menerima pelajaran jika disampaikan secara online tanpa ada pendampingan secara langsung. Apalagi jika orang tua bukan tenaga pendidik,” kata dia.
Aplikasi ini pernah meraih penghargaan tingkat nasional pada Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI) yang diselenggarakan bulan Desember.
Syarifuddin mengungkapkan, aplikasi tersebut memang dirancang untuk memudahkan seluruh pengguna menggunakannya.
Ketiga siswa SMP Progresif Bumi Sholawat, yakni Muhammad Anies Sya'roni, Syarif Hasan Billah Robbani, dan Ahmad Ghozy.
Para siswa ini tercatat pernah menjuarai Wice World Invention Exhibition and Competition yang diselenggarakan Segi University & Colleges, Malaysia and Young Scientist Association (ISYA). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News