Dosen UB Malang Ciptakan Story Acessible bagi Mahasiswa Tunanetra

23 Desember 2021 13:00

GenPI.co Jatim - Setiap orang berhak menikmati karya sastra, termasuk penyandang disabilitas. Fakultas Ilmu Budaya UB Malang pun merancang media pembelajaran sastra yang aksesibel.

Berkerja sama dengan SLB Lawang membuat program Bantuan Dana Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (Teknologi Asistif), khusus untuk mahasiswa berkebutuhan khusus di Perguruan Tinggi Tahun 2021.

Program tersebut menghasilkan sebuah buku khusus untuk tunanetra. Produk ini diklaim memiliki keunggulan dari segi tampilan, fungsi, dan isi.

BACA JUGA:  Industri Suvenir Pernikahan Rumahan di Jombang Mulai Bangkit

Dari segi tampilan, produk ini dilengkapi dengan narasi braille yang diletakkan pada bagian kiri halaman. Ini untuk memudahkan tunanetra mengakses buku tersebut.

Dosen Program Studi (PS) Pendidikan Bahasa Inggris UB Malang, Irene Nany Kusumawardani mengatakan, buku ini dikembangkan menggunakan metode kolase dengan materi yang merepresentasi informasi visual.

BACA JUGA:  Unesa Buat Motor Elektrik Khusus Disabilitas, ini Keunggulannya

Buku tersebut juga menggunakan bahan-bahan pendukung seperti pasir, benang, kapas, kain, kayu, dan lain sebagainya.

“Pemilihan judul tersebut dikarenakan cerita diangkat dari kisah legenda terbentuknya Sumber Biru di Kota Malang, Jawa Timur,” ujar Irene, Selasa (21/12).

BACA JUGA:  Lestarikan Cagar Budaya di Surabaya, 3 Mahasiswa ITS Rancang AFT

Irene menambahkan, kegiatan ini juga mengembangkan multisensory storytelling video yang inklusif berdasarkan prinsip aksesibilitas dan universal design learning.

Harapannya, bisa menjadi media pembelajaran pada mata kuliah bertema sastra.

Produk Multisensory Story Telling Video menggunakan metode yang mengadaptasi aliran imagisme. Yakni aliran yang merangsang gambaran mental bagi pembaca.

Metode ini memunculkan imaji-imaji yang tajam. Produk ini membantu pembelajar tunanetra mendapatkan gambaran yang rinci dan spesifik.

Narasi lisan dalam media audio dirancang sangat rinci dan jelas sehingga memunculkan representasi visual yang sesuai. Pembelajar tunanetra dapat memahami isi cerita melalui gambaran kata-kata yang dideskripsikan secara rinci.

“Diharapkan prototipe ini dapat diterapkan pada bacaan-bacaan sastra lainnya untuk memfasilitasi kebutuhan literasi dalam lingkup inklusif dan umum,” jelas Irene. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM