Keren, Mahasiswa UMM Ciptakan Aplikasi untuk Down Syndrome

29 Desember 2021 03:00

GenPI.co Jatim - Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi berupa aplikasi untuk para pengidap down syndrome.

Aplikasi tersebut mampu meraih Gold Medal di ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiade (I2ASPO).

Kelima mahasiswa tersebut, yakni Satria Filalli, Dicky Marcellino Akbar (Teknik Elektro), Moh Miftachul Fadhli (Akuntansi), Retno Muji Rahayu (Ilmu Teknologi Pangan) dan Daininggis Restu Ilahi (Teknik Sipil).

BACA JUGA:  Keren! Pesawat Rakitan Mahasiswa UMM Siap Diterbangkan di Turki

Mereka ini tergabung dalam satu tim yang sama-sama berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Ilmiah (FDI) UMM.

“Beberapa kali kami menemui masalah. Begitupun saat prototipe sudah selesai, kami harus melakukan uji coba pada mereka yang mengidap down syndrome," ujar ketua tim Satria Filalli, Selasa (28/12).

BACA JUGA:  UMM Luncurkan 3 Buku Malik Fadjar, Kenang Guru Bangsa

Dia mengaku memang tidak mudah untuk menguji coba aplikasi tersebut. Para mahasiswa tersebut harus meminta izin terlebih dahulu pada para wali untuk uji coba.

Tim UMM telah menyematkan beragam fitur dan teknologi untuk kebutuhan terapi.

BACA JUGA:  UMM Luncurkan Profeed, Makanan Praktis untuk Sapi

Satria menyebutkan, aplikasi tersebut dilengkapi dengan komponen UNO R3 dan RFID Reader yang mampu menampilkan gambar hewan lengkap dengan suaranya masing-masing.

Gambar-gambar 3D itulah yang nantinya membantu menstimulasi ingatan jangka pendek pengidap down syndrome. Stimulan berulang yang diterima akan membangun dan membentuk ingatan jangka panjang yang baik bagi anak berkebutuhan khusus.

Satria dan tim ingin alat ini bisa dikembangkan lebih baik lagi, terutama dalam aspek proses terapi.

“Kami berharap alat ini benar-benar bisa diimplementasikan secara luas oleh pihak SLB maupun para orang tua yang merawat anak-anak berkebutuhan khusus.” harapnya.

Satria dan rekan-rekannya meyakini bahwa prestasi ini bukanlah akhir.
Akan ada banyak langkah serta proses yang akan dilewati agar terobosan yang dibuat tidak hanya memberikan kebaikan kepada tim saja. Namun, harus bisa menyasar dan menyentuh mereka yang benar-benar membutuhkan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM