GenPI.co Jatim - Tim dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membuat inovasi berupa rancangan tungku peleburan logam aluminium berbahan bakar oli bekas.
Staf pengajar yang terdiri dari Hery Murnawan, Putu Eka Dewi Karunia Wati, Prof. Mulyanto Nugroho, dan Faradlillah Saves mengeklaim bahan bakar tungku tersebut lebih murah dan ramah lingkungan.
Ketua tim, Hery Murnawan mengatakan, sampel yang diambil dari CV Cahaya Mulya.
Industri kecil menengah (IKM) itu awalnya memproduksi wajan. Namun, produksinya menurun seiring dengan permintaan yang anjlok.
CV Cahaya Mulya kemudian mengubah produksinya menjadi beberapa alat lainnya.
"Saat ini CV Cahaya Mulia membuat komponen mesin perkakas berupa puli, tutup oli, tempat bearing, tutup parutan kelapa, propeler, dan lain-lain," ujarnya, Rabu (29/12).
Dia menyampaikan proses produksi komponen tersebut dilaukan dengan menggunakan cetakan logam dan cetakan tanah.
Hery menilai, pada produksi sebelumnya pencetakan komponen mengalami beberapa kendala seperti terjadinya pengentalan pada cairan logam. Kondisi tersebut yang membuat proses produksi tak efektif dan efisien.
"Prosesnya berat ketika menggunakan lay out yang lama karena terjadi proses pengentalan cairan logam akibat jarak perpindahan dari tungku peleburan menuju cetakan tanah terlalu jauh. Akibatnya harga jual produksi tidak dapat memberikan keuntungan yang optimal," ungkapnya.
Sementara pembuatan tungku karya dosen Untag ini telah mempertimbangkan aspek ergonomi dengan menggunakan bahan dari batu tahan api dan batu isolator.
Memungkinkan panas dari peleburan logam tersebut akan berkurang pada area kerja operator, sehingga prosesnya bisa efektif karena tata letak fasilitas tungku peleburan didekatkan dengan cetakan tanah.
"Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada CV Cahaya Mulia memberi beberapa solusi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menekan biaya produksi, hingga produk cetakan aluminium mampu bersaing di pasar," katanya.
Rancang bangun ini mendapatkan pembiayaan hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2021. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News