GenPI.co Jatim - Inovasi terus diciptakan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Tim Synchronize menggagas bahan bakar sintetis menggunakan teknologi digital twin.
Ketua tim Synchronize, Fachrizan Bilal Masrur mengatakan, emisi karbon menjadi permasalahan di dunia. Semua sepakat untuk menguranginya. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
“CCS adalah teknologi untuk memisahkan, mengangkut, dan menyimpan emisi karbon yang dikeluarkan oleh proses industri,” ujarnya mengutip dari laman ITS, Rabu (12/1).
Berangkat dari hal itu, tim Synchronize membuat karbon dioksida yang digunakan sebagai sumber bahan baku. Kemudian diolah lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar sintetis melalui reaksi hidrogenasi.
“Bahan bakar sintetis memiliki kinerja yang sangat mirip dengan bahan bakar fosil pada umumnya, sehingga dapat digunakan pada mesin kendaraan saat ini dan lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Pihaknya memanfaatkan teknologi digital twin yang merupakan representasi visual dari sebuah sistem yang sedang beroperasi. Bilal mengeklaim, teknologi tersebut mampu memberikan gambaran yang akan terjadi.
Digital twin memungkinkan bagi pemilik kendaraan tertentu untuk mengetahui komposisi campuran bahan bakar konvensional dengan bahan bakar sintetis.
“Jika bahan bakar sintetis diaplikasikan pada semua kendaraan, terutama kendaraan penumpang, dapat berpotensi mengurangi emisi karbon sebesar 4,6 metrik ton per tahun,” katanya.
Inovasi tersebut berhasil meraih juara II dalam kompetisi Technical Paper Contest Pelantar 2021 yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineering Universiti Teknologi MARA Student Chapter (SPE UiTM SC), Malaysia.
Tim ini bersikan Fachrizan Bilal Masrur, Muhammad Ihwan Nur Rifki dan I Made Deago Nugra Visesa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News