ITS Ciptakan Alat Monitor Jantung Canggih, Keren Banget!

20 Januari 2022 09:30

GenPI.co Jatim - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melahirkan inovasi teknologi pada bidang kesehatan.

Alat kesehatan hasil inovasi ITS adalah Electrocardiogram (ECG) dengan 12 sadapan untuk memonitoring jantung.

ECG 12 lead karya ITS digadang-gadang punya harga ekonomis dan sudah berbasis internet, sehingga bisa memudahkan proses pengobatan oleh dokter kepada pasien.

BACA JUGA:  Unusa Kampaye Gerakan Sampah Plastik, Caranya Buat Kaget Saja!

Anggota tim peneliti Dion Hayu Fandiantoro mengatakan, alat kesehatan yang dikembangankan timnya bisa digunakan secara mandiri oleh pasien. Sedangkan dokter, bisa memantau melalui data berbasis Cloud.

Lebih lanjut, cara kerja ECG 12 lead dinilai mempunyai efektivitas tertinggi dari tipe ECG lainnya. Sebab, alat itu mampu menunjukkan kondisi jantung dari 12 perspektif secara horizontal dan vertikal dalam waktu yang bersamaan.

BACA JUGA:  Unair Sediakan Website Khusus Pajang Produk Lokal Milik Mahasiswa

"Karena harganya yang mahal, rumah sakit kecil umumnya menggunakan ECG 1 lead yang hanya mampu melihat kondisi jantung dari satu perspektif saja," kata Dion melalui keterangan tertulis, Rabu (19/1).

Dosen Teknik Komputer ITS ini melanjutkan, selain mengembangkan ECG 12 lead dengan harga yang lebih eknomis, tim ITS juga berfokus pada portabilitas alat.

BACA JUGA:  ITS Surabaya Ciptakan Alat Pendeteksi Covid-19 Lewat Batuk

Alat dapat digunakan secara mandiri oleh pasien dan dapat dipantau dari jarak jauh oleh dokter yang bertugas.

"Hasil data perekaman jantung yang tersimpan di Cloud mampu mengurangi penggunaan kertas," tambah alumnus ITS ini.

Dion menjelaskan bahwa pasien hanya perlu menempelkan elektroda alat pada bagian dada di titik yang ditentukan. Elektroda ini berfungsi untuk menyadap impuls jantung dan sinyal tersebut akan diterima oleh sensor alat.

"Sinyal kelistrikan jantung akan diproses secara real time oleh perangkat ECG 12 lead dengan bantuan algoritma yang dibentuk tim ITS," terangnya.

Hasil data perekaman impuls jantung yang diolah perangkat ECG 12 lead berupa grafik sinyal dari 12 sadapan yang kemudian akan tersimpan secara lokal dan ditampilkan pada layar LCD perangkat. Tak hanya disimpan secara lokal, hasil perekaman juga tersimpan di Cloud untuk ditampilkan pada website.

"Melalui website tersebut, tim dokter dapat memantau hasil perekaman jantung pasien yang dilakukan secara mandiri untuk menentukan diagnosis keadaan jantung pasien," jabar dia.

Dion juga menekankan bahwa sebelum melakukan perekaman, pasien diharapkan mendaftarkan diri terlebih dahulu di website yang telah disediakan.

Setelah pengguna berhasil masuk dengan akun pribadi, pasien memilih menu mulai rekam pada halaman utama. Pada halaman perekaman, pasien perlu memasukkan nama, nomor identitas, dan lama waktu perekaman. Selanjutnya simpan data dan mulai merekam.

"Perekaman akan dilakukan sesuai dengan durasi waktu yang diisikan pada webiste," terang dia.

Pengerjaan ECG 12 lead memakan waktu dua tahun tak selalu mulus, beberapa kendala sempat dihadapi, salah satunya yaitu ketersediaan pasien yang bersedia menjadi target uji coba alat masih terbatas.

Dion bersama tujuh anggota tim lainnya berharap, alat ini dapat segera diuji klinis agar dapat dikomersialisasikan ke masyarakat luas.

"Inovasi ini diharapkan mampu membantu penanganan penyakit jatung dan menyelematkan banyak jiwa," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM