GenPI.co Jatim - Sembilan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Probolinggo masuk toko retail modern.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin berharap, masuknya sembilan produk lokal tersebut bisa mendongkrak perekonomian di wilayahnya.
“Kalau toko modern tidak bisa merangkul pelaku usaha kecil menengah, tentunya saya sebagai pemerintah agak berat untuk mengeluarkan izinnya, ini yang paling penting untuk dicatat," ujarnya mengutip dari laman resmi Pemkot Probolinggo, Senin (24/1).
Dia ingin keberadaan toko retail modern di wilayahnya dapat memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat, salah satunya dengan menyediakan tempat khusus produk lokal.
DKUPP Kota Probolinggo telah memberikan pelatihan terhadap beberapa produk UMKM, mulai dari pengemasan (packaging), sertifikasi kehalalan sampai dengan pemasaran.
Kesembilan pruduuk yang lolos dan bisa mauk toko retail modern, di antaranya, UMKM Fendysa (piscok keripik pisang), UMKM IFA (keripik tempe), UMKM Dua Putra (keripik gadung).
Kemudian UMKM Dinda (keripik singkong), UMKM Jaya Tri (kembang goyang), UMKM Iskandar Jaya (rengginang uda), UMKM Dwi Surya (keripik usus), UMKM Kembang Sari (amplang tengiri) dan UMKM Sulastri (kembang goyang).
Pemilik UMKM piscok, Fenty mengaku bahagia bisa ikut mengisi rah di 14 toko retail.
“Alhamdulillah, seneng banget. Rejekilah buat saya, karena dari 50 UMKM hanya 9 UMKM saja yang lolos akurasi. Salah satunya produk piscok keripik pisang saya,” katanya.
Dia mengungkapkan, untuk bisa lolos akurasi harus memenuhi sejumlah syarat, yakni kemasan menarik, legalitas usaha lengkap, rasa enak, harga terjangkau.
“Maksimal 6 buah untuk pembukaan (launching). Selanjutnya jika penjualannya bagus bisa ditambahkan lagi, tetapi tetap pihak Indomaret yang menentukan jumlahnya,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News