GenPI.co Jatim - Bambu di tangan Warony berubah menjadi kerajinan unik yang bernilai tinggi.
Warga Dusun Sangeng, Desa Pacalan. Plaosan, Magetan itu mengubah bambu menjadi miniatur bangunan.
Warony mengaku mulai menggeluti kerajinan miniatur bangunan berbahan bambu dalam lima bulan terakhir.
"Ini mulainya yaa sekitar lima bulanan ini mas," ujarnya mengutip dari laman resmi Kominfo Magetan, Selasa (25/1).
Dia mangatakan, ide awalnya dari melihat banyaknya bambu yang masih utuh atau sudah potongan di sekitar rumahnya.
Tidak ingin hanya terlihat menumpuk saja, Warony lantas mulai untuk memanfaatkannya.
“Dirumah kan banyak bambu, ya daripada numpuk begitu saja, saya coba-coba buat miniatur bangunan, gitu," katanya.
Warony mengungkapkan tidak memiliki keahlihan khusus soal pendidikan teknik sipil atau merancang bangunan.
Semua itu dipelajari secara otodidak dari pengalamannya sebagai tukang kayu. “Kalau ilmu seperti itu gak punya mas, ya mengalir saja. Kebetulan kan sehari-hari tukang kayu," jelasnya.
Sudah banyak miniatur yang dihasilkannya, seperti Menara Eifel, Rumah Gadang, kap lampu gantungan, dan lampu tempel.
Dirinya sanggup menyelesaikan satu miniatur dalam jangka waktu 3-7 hari, tergantung tingkat kesulitannya.
“Kalau bentuknya biasa, ya tiga sampai lima hari selesai. Tapi kalau rumit bisa sampai tujuh hari," katanya.
Warony mematok harga untuk satu miniatur, yakni Rp250 ribu sampai Rp500 ribu. "Kalau bentuknya rumit, bisa diatas Rp1 juta," tambahnya.
Sejauh ini dirinya masih mengandalkan pemesanan langsung melalui telepon genggamnya. “Masih lewat teman teman saja mas. Belum berani mengarah kesitu (marketplace, Red)" ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News