GenPI.co Jatim - Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Jombang dikenal sebagai sentra penghasil manik-manik berbahan dasar limbah beling.
Produksi manik-manik daerah tersebut telah mampu menembus pasar ekspor di Asia, Afrika, hingga Eropa.
"Desa ini punya keunikan dan sangat otentik. Produk yang dihasilkan terbukti diminati pasar Asia dan Eropa," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengutip dari laman Kominfo Jatim, Sabtu (12/2).
Mantan menteri sosia itu berencana mengusulkan Desam Plumbon Gambagn menjadi Desa Devisa.
Desa Devisa merupakan program pendampingan yang digagas Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas (community development).
Melalui program tersebut desa dengan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan akan lebih dikembangkan lagi.
Khofifah menyebut, kampung manik-manik tersebut telah memenuhi kritteria sebagai Desa Devisa.
"Yang pertama adalah produk milik sendiri bukan karya orang lain yang diperjual belikan ditempatnya. Lalu punya keunikan, punya pasar ekspor, dilakukan oleh banyak orang di satu desa didukung kelembagaan kelompok. Saya rasa ini sudah memenuhi kriteria itu," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan mempunyai kuota 15 untuk mengusulkan Desa Devisa pada tahun 2022.
"Kami memang harus hunting untuk menemukan desa-desa mana di Jatim yang potensial dijadikan desa devisa. Kami turun dan melakukan asesmen sendiri, tapi tentu saja yang menentukan tetap LPEI," katanya.
Dia yakin, ini akan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat desa.
"Karena kalau ini jadi desa devisa, akan dibantu desainernya, dibantu pembiayaannya dan dibantu akses pasarnya. Jika sudah masuk katalog LPEI saya berharap bisa mempercepat pengembangannya," tambahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News