UMM Malang Buat Aplikasi Penyakit Jantung Canggih, Yuk Intip

16 Februari 2022 10:30

GenPI.co Jatim - Inovasi dalam dunia pendidikan terus berkembang, seperti yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mahasiswa di sana berhasil mengembangkan aplikasi yang berguna untuk pasien penyakit jantung.

Aplikasi yang dikembangkan oleh lima mahasiswa UMM dari Fakultas Ilmu Kesehatan UMM namanya CardioFresh, gunanya membantu pasien penyakit jantung melakukan rehabilitasi di rumah.

Kelima mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UMM yang berhasil mengembangkan aplikasi itu adalah Khoiroh Yeroh, Muhammad Dodik Prastiyo, Dinda Putri S, Fino Ardiansyah, dan Risa Aprillia.

BACA JUGA:  Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Canggih, Sudah Diterapkan

Salah satu perwakilan tim, Khofiroh menjelaskan, gagasan membuat aplikasi CardioFresh berawal dari kekhawatiran anggota tim mengenai penanganan rehabilitasi para pasien penyakit jantung, terlebih saat pandemi covid-19.

Menurutnya, selama pandemi covid-19, para pasien penyakit jantung tidak bisa kontrol ke rumah sakit karena aktivitas yang terbatas.

BACA JUGA:  ASN Pemkab Trenggalek Punya Seragam Dinas Baru Produk Lokal

"Kami melihat pelayanan terhadap penyakit jantung agak terganggu dengan adanya pandemi. Karena itu, kami memberikan solusi penanganan pasien jantung koroner dengan menggunakan sistem berbasis mobile health bernama CardioFriends,” katanya, Kamis (10/2).

Lebih lanjut dijelaskan, aplikasi ini akan mempermudah para pasien jantung untuk merehabilitasi atau merawat jantung selama di rumah.

BACA JUGA:  Erick Thohir Puji Kreativitas Pemuda asal Madura, Karyanya Keren

Aplikasi yang dikembangkan lima mahasiswa UMM itu lengkap, terdapat delapan fitur utama, pendidikan, kepatuhan pengobatan, manajemen stres, kesehatan tubuh, aktivitas fisik, konseling kesehatan, dukungan komunitas penyakit jantung, dan pengukur kesejahteraan.

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan dukungan menyelesaikan tantangan, notifikasi harian, mengukur pengetahuan, tingkat obesitas dan juga mengukur tingkat stres.

Penggunaan aplikasi ini mudah karena sudah terintegrasi dari smartphone dan smartwatch.

"Integrasi smartphone dan smartwatch ini akan memudahkan kontrol harian pada aktivitas para pasien. Sementara itu, website digunakan untuk akses pada data-data yang besar," tambahnya.

Aplikasi ini juga telah meraih prestasi tingkat internasional, dalam ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Enterpreneur Fair (AISEEF) 2022 dan berhasil menyabet medali perunggu, setelah bersaing dengan 447 tim dari 20 negara.

Ke-20 negara yang mengikuti ajang tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Turki, Mesir, Singapura, USA, Filipina, Palestina, Thailand, Lebanon, Makau, Vietnam, Uni Emirate Arab, Iran, Tunisia, Makedonia, Korea, Taiwan dan Republik Serbia.

Ajang AISEEF diinisasi oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA), bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM