Sabet Medali, Inovasi Bikinan Siswa SMPN 23 Malang Keren Banget

17 Februari 2022 13:30

GenPI.co Jatim - Prestasi membanggakan diraih oleh siswa SMPN 23 Malang di ajang internasional.

Dua tim karya ilmiah SMPN 23 Malang berhasil menyabet prestasi dalam ajang Asean Innovative Science Environment and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022.

Kompetisi karya ilmiah tersebut digelar oleh Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 2-5 Februari 2022, yang diikuti oleh berbagai negara.

BACA JUGA:  Top! Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Masker Wajah Kefir

Pada ajang tersebut, tim SMPN 23 Malang berhasil mendapat dua medali, yakni emas dan perak.

Karya ilmiah mereka berjudul Optimalisasi Daun Sengon sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol berhasil mendapat medali emas dan Macedonia Special Award.

BACA JUGA:  ITS Surabaya Ciptakan Inovasi Baru untuk Wujudkan Zero Waste

Satu lagi, karya ilmiah berjudul Inovasi Rumput Paragis sebagai Pencegah Stunting pada Balita berhasil meraih medali perak.

Para siswa yang tergabung dalam tim karya ilmiah tersebut, yaitu Muhammad Fadhil Al Akbar, Hidayat Fikri Makarim, Brinet Alifiana Ulwan Ataya Siswantoro, Zahwa Affrida Rakhma Putri, dan Intan Pratiwi Jayani.

BACA JUGA:  Inovasi Penanganan Sampah Kota Malang Jempolan, ini Buktinya

Tim kedua, beranggotakan Widya Citra Putri, Voleta Auryn Carissa Navy, Najwa Azzahra Ummairo, Hafizah Hikma Maulana, Nasywa Gea Ananda Ferdiansyah, dan Dila Antasya

Salah anggota tim yang mengubah daun sengon menjadi bioetanol Muhammad Fadhil mengatakan, penelitian ini berangkat dari kebutuhan energi di masyarakat yang terus meningkat.

"Oleh karena itu, kami memulai dengan pemanfaatan daun sengon sebagai bahan bioetanol,” ujarnya, Kamis (17/2).

Fadhil menjelaskan, karya ilmiah tersebut telah melewati percobaan yang terbilang cukup panjang sebelum akhirnya berhasil mengolahnya menjadi cairan bioetanol yang menghasilkan api.

Produk ini juga telah diuji di laboratorium perguruan tinggi dan menunjukkan hasil yang baik dan sudah mendekati Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sementara itu, anggota tim kedua Widya Citra Putri Himalaya mengungkapkan alasan memilih memanfaatkan rumput paragis sebagai pencegah stunting pada Balita.

“Saat ini, Indonesia masih kesulitan mengatasi masalah stunting. Padahal Indonesia memiliki potensi berupa rumput paragis tapi jarang dimanfaatkan secara maksimal," kata Widya.

Menurutnya, rumput paragis memiliki kandungan kalsium dan protein yang tinggi yang dapat mencegah pengerdilan.

Timnya melakukan inovasikan dengan tambahan bunga turi dan rumput laut yang banyak terdapat ditemukan di alam sekitar. Dua bahan itu juga punya potensi mencegah stunting.

“Kami kreasikan dalam bentuk minuman pencegah stunting dengan bahan dasar rumput paradis, bunga turi, dan rumput laut,” ungkapnya.

Kepala SMPN 23 Malang Habullah mengatakan, rasa bangga kepada peserta didiknya.

Dia berharap, karya ilimiah ini mampu menjadi semangat baru dalam berkarya di bidang riset, serta mampu menjadi pemicu siswa lain untuk berprestasi.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada peserta didik yang telah mengharumkan nama SMPN 23 Malang," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM