GenPI.co Jatim - Blitar dikenal sebagai produsen kendang jimbe. Meski lokal, namun kualitasnya tidak bisa diragukan lagi.
CV Maharani Abadi salah satu yang memproduksi kendang jimbe. UMKM yang berada di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro tersebut telah memiliki pasar ekspor ke Cina.
Sebelum pandemi Covid-19, rata-rata per bulan bisa mengirim delapan kontainer ke negara tersebut.
"Sekarang satu kontainer. Untuk isi satu kontainer itu 3.800 kendang jimbe, itu diekspor ke Cina," ujar pemilik CV Maharani Abadi, Basuki, Senin (28/2).
Pihaknya juga tengah menjajaki bisnis dengan Brazil. Basuki mencoba membuka peluang untuk bisa ekspor ke negara Amerika Latin tersebut.
"Saat ini, kami masih kembangkan ke Brazil, kebetulan kami difasilitasi dengan kedutaan Brazil disana," katanya.
Basuki mengaku setujua dengan konsep yang ditawarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya itu akan sangat membantu pelaku UMKM seperti dirinya. Dia berharap program tersebut bisa segera terealisasi.
Gubernur Khofifah berencana memasukkan Desa Minggisari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar masuk dalam program Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Dia berencana memasukkannya salah satu di antara 15 Desa Devisa dari kuota yang dimiliki Jatim. Desa tersebut memang terkenal dengan kendang jimbenya.
Khofifah berharap perwakilan dari LPEI pusat bisa mampir ke desa tersebut.
"Karena ini bisa langsung didisplai di G20. Jadi yang sudah masuk kategori Desa Devisa, kesempatan utama displai dalam G20 (Presidensi G20)," katanya saat mengunjungi UMKM kendang jimbe di Blitar. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News