GenPI.co Jatim - Potensi ekonomi kreatif (ekraf) Kota Malang dalam berbagai subsektor sangat luar biasa, termasuk pada subsektor kriya dan fashion.
Banyak karya perajin yang sudah merambah hingga pasar luar negeri, salah satunya Almira Handmade.
Produk lokal ini memadukan unsur tradisi sulam ke dalam produk fesyen ready to wear dengan mengikuti tren.
Owner Almira Handmade Nurul Hidayati mengaku menggunakan detail sulam tangan untuk produk fesyen bikinannya.
Sulam tangan merupakan seni menghias kain dengan menggunakan benang dan jarum yang sudah langka dan perlu dilestarikan.
“Helaian benang sulam menjadi untaian bunga-bunga indah yang menggambarkan spirit perempuan. Keindahan hasil karya memperkuat ekonomi, pemberdayaan perempuan serta menjaga budaya dan melestarikan budaya lokal,” ujarnya, Senin (21/3).
Dia menjelaskan, sulam merupakan karya seni warisan budaya nusantara yang harus dilestarikan.
Menurutnya sulam bukan hanya sekadar memberi hiasan pada sebuah bahan, tetapi memiliki makna yang tinggi pada heritage kain lokal Indonesia.
Nurul menyebutkan, pelanggannya sudah menjangkau pasar luar negeri, mulai dari Hongkong hingga Malaysia.
"Bahkan sampai saat ini, mulai 2019 telah merambah ke Eropa, seperti Jerman dan Spanyol dengan menjalin kerja sama dengan salah satu label di sana yang membuat desain fesyen handmade untuk spring summer,” katanya.
Konsumen dapat memperoleh produknya secara daring dan luring di House of Almira Handmade dan beberapa galeri yang sudah bekerja sama.
Produknya mulai dari kebaya sulam Malangan, berbagai hijab hand embroidery, mukena sulam, tunik dan blouse sulam serta lainnya.
“Almira Handmade sudah mengikuti puluhan event baik skala lokal maupun nasional. Kami berharap ke depan terus mengembangkan produk sulam dan bordir manual menjadi produk ekspor serta memperluas pasar ekspor,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News