Promosikan Kain Tenun, Pemkot Kediri Bawa Alatnya juga ke Jakarta

26 Maret 2022 14:00

GenPI.co Jatim - Kota Kediri dikenal juga dengan kain tenun ikatnya. Pemkot pun terus mempromosikan salah satu produk lokal unggulan di wilayah tersebut.

Bahkan tak tanggung-tanggung, Pemkot Kediri sampai memboyong alat tenun bukan mesin (ATBM) ke ajang International Handicraft Trade (Inacraft) 2022 di Jakarta Convention Center.

"Kami memang memboyong ATBM ke pameran Inacraft tahun ini karena kami yakin itu akan menjadi magnet bagi pengunjung dan akan menjadi pengalaman menarik jika mereka mau mencobanya," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Kediri, Salim Darmawan, Jumat (24/4).

BACA JUGA:  Unik, Kain Tenun Ikat Kediri ini Ternyata Punya Motif Matematika

Dia menilai, langkah tersebut tepat karena pembeli bisa melihat langsung proses membuat tenun ikat.

"Kalau sudah mencoba atau minimal melihatnya langsung, calon pembeli tenun ikat akhirnya bisa memahami bahwa proses penenunan benang menjadi kain tenun itu sangat rumit," jelasnya.

BACA JUGA:  Batik Tulis Tenun Gedog Tuban, Hasil Perkawinan Unik

Menurutnya, menenun membutuhkan proses yang panjang. Selain proses ATBM, juga ada workshop para penenun yang harus melalui 14 tahapan.

Salim berharap, pengunjung yang mengetahui tahapan menenun inni akan menjadi nilai tambah, sehingga pelan-pelan perajin bisa menjualnya dengan lebih mahal.

BACA JUGA:  Tenun Ikat Paradila Khas Lamongan, Wajib Punya

"Dengan begitu, idealnya kelak upah buruh yang memang sistemnya dibayar per lembar kain bisa naik, sehingga regenerasi perajin tenun berjalan," katanya.

"Karena mereka tidak mencari pekerjaan lain yang bisa memberi penghidupan lebih layak," imbuhnya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri Ferry Silviana Feronica menyebutkan, animo masyarakat yang ingin melihat proses menenun secara langsung cukup tinggi.

Istri Bupati Sekandau, Kalimantan Barat, Magdalena Susilawati Aron SP salah satunya. Fey menyebut, istri Bupati Sekandau menemukan suatu yang berbeda dengan di tempatnya.

"Kalau di tempat Bupati Sekandau, proses menenun dilakukan dengan berselonjor kaki di lantai, alat untuk menenun dipangku di atas paha," kata Fey.

Menenun di Kota Kediri dilakukan dengan duduk di kursi, dan alat tenunnya lebih besar. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM