Kampung Budaya Polowijen Malang Serius Ingin Jadi Sentra Batik

27 Maret 2022 18:30

GenPI.co Jatim - Kampung Budaya Polowijen (KBP) kembali mengadakan pelatihan membatik.

Pelatihan tersebut digelar berkerja sama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Pengelola seni rupa batik KBP Titik Nur Fajriyah mengatakan, metode membatik yang dipilih kali ini yakni ecoprint.

BACA JUGA:  Pemkab Pamekasan Hadirkan Inovasi Batik, Milenial Wajib Pakai

Dia menilai, batik ecoprint memiliki ciri khas tersendiri. Teknik ini berbeda dengan batik pada umumnya yang menggunakan lilin dan malam untuk melukis kain, sedangkan ecoprint menggunakan bahan dedaunan yang ramah lingkungan.

Titik berharap pelatihan dapat menjadikan KBP sebagai sentra batik dengan ciri khas motif sendiri.

BACA JUGA:  Berwisata di Kampung Budaya Polowijen, Sajikan Budaya Malangan

“Nanti jangka panjangnya bisa jadi pengembangan kemampuan ibu-ibu pembatik Polowijen dan bisa dikombinasikan dengan batik juga,” ujarnya, Minggu (27/3).

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Ki Demang Isa Wahyudi mengatakan, pelatihan membatik di KBP telah berjalan hampir 5 tahun terakhir.

BACA JUGA:  Kampung Budaya Polowijen, Bergeliat Saat Pandemi, Keren

“Kami sudah 5 tahun melatih masyarakat untuk membatik, dan itu sudah ada 6 gelombang pelatihan," katanya.

"Selama 4 gelombang sudah terjaring 60 orang dan pelatihan kelima membuat desain batik dengan peserta yang sama, semuanya orang Polowijen,” imbuhnnya.

Perlu diketahui, tujuan utama dari kegiatan tersebut yakni ingin menyampaikan bahwa Kampung Budaya Polowijen sudah membentuk sentra batik dan topeng. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM