Jatim.GenPI.co - Ampas tebu yang biasanya dibuang, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai totebag.
Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) berinovasi membuat totebag berbahan ampas tebu.
BACA JUGA: Thriil Sepeda BMX Lokal yang Mulai Tergerus Produk Luar Negeri
Salah satu perwakilan tim Fitri Ayu Astari mengatakan, ide awal dari pembuatan totebag dari bahan baku ampas tebu karena melihat banyaknya limbah dari tumbuhan untuk bahan baku gula.
Selama ini baru sekitar 60 persen ampas tebu yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar penggerak turbin penyedia arus listrik. Artinya masih ada sekitar 40 persen yang terbengkalai.
Berangkat dari itu, Fitri dan kawan-kawan lantas membuat totebag berbahan baku ampas tebu.
Bahan baku tersebut dipotong manual menjadi bagian yang kecil untuk memudahkan dihaluskan dengan blender.
Ampas tebu yang telah menjadi bubuk itu kemudian dicampur dengan bahan lain seperti bubur kertas dan perekat. Semuanya diatur sesuai takaran hingga terbentuk adonan kertas.
Kemudian adonan tersebut dicetak sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, dan dikeringkan. Setelah kering lalu dirangkai menjadi totebag.
BACA JUGA: 2 Nama Siap Bersaing Perebutkan Kursi Wakil Bupati Tulungagung
“Diharapakan dengan adanya inovasi ini dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat tentang limbah plastik dan dapat membantu mengurangi limbah plastik,” kata Fitri mengutip laman resmi UB, Jumat (6/8).
Totebag berbahan baku ampas tebu tersebut mulai dipasarkan secara daring melalui laman Instagram @bagasse.paper. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News