Habis-habisan Pengusaha Kain Tenun Ikat Kediri Hadapi Pandemi

12 Agustus 2021 09:00

Jatim.GenPI.co - Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri menjadi salah sentra penghasil kain tenun ikat. 

Banyak perajin yang mengandalkan hidupnya dari usaha tersebut. Namun, pandemi Covid-19 mengubah semuanya. 

BACA JUGA: Sudah Ada Sejak 1900-an, Berikut Tempat Mencari Tenun Kediri

Siti Rukayah salah satunya. Ia mengaku awal pandemi membuat dirinya bersama sang suami harus terseok-seok mempertahankan usaha kain tenun ikat. 

Pekan ketiga masih mampu bertahan, tetapi semakin lesunya pasar membuatnya menjerit. 

Bahkan, Siti terpaksa harus menjual satu petak tanah RP 85 juta untuk menutup biaya operasional. 

"Pesanan banyak tinggal diambil. Dua pekan masih bertahan, tiga pekan sudah tidak bisa. Saya telepon yang pesan, ternyata dipending," kata, Rabu (11/8). 

Siti mengaku harus memutar otak agar usahanya tetap beroperasi. "Pekerja memohon agar jangan PHK, karena suaminya sudah di-PHK. Saya tidak tega," ungkapnya. 

Secercah harapan datang saat ada permintaan masker kain tenun. Pemkot memberikan order masker kain yang cukup banyak. 

Bagi Siti, ini cukup bisa untuk menghela napas kelanjutan usahanya. 

"Ada rejeki tidak terduga. Saya nangis awalnya, karena mau jual ke mana, akhirnya Dinsos pesan masker besar-besaran dibagi ke semua penjahit," ungkapnya. 

Orderan masker kain tersebut cukup banyak mencapai 200 potong kain. Siti bersyukur semuanya laku.

BACA JUGA: Desa Suku Tengger di Probolinggo ini Layak jadi Contoh 

Dirinya berharap pandemi bisa segera berakhir, sehingga usahanya bisa kembali lancar. Meskipun ia sadar masih terus berlanjut. 

Siti kini hanya bisa terus berkarya sembari berharap semuanya bisa segera kembali normal. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM