Jatim.GenPI.co - Digiflux merupakan startup buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang menghubungkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan influencer.
CEO Digiflux, Muhammad Rizaldi mengatakan, banyak masalah yang dihadapi para pelaku UMKM adalah pemasaran. Para pengusaha kebanyakan kesulitan mempromosikan usahanya.
“Masalah tersebut terjadi karena para pelaku UMKM belum memiliki pengetahuan dan sumber daya yang cukup untuk memilih influencer yang tepat,” ujarnya mengutip dari laman resmi ITS.
Padahal influencer bisa sangat membantu dalam mempromosikan sebuah produk.
Biasanya, kata Zaldi, pelaku UMKM ragu menggunakan influncer selain bayarnya yang berbelit juga tidak ada patokan hasil. “Oleh karena itu, kami (Digiflux, red) hadir menjadi solusi,” tambahnya.
Digiflux diklaimnya cukup efisien. Karena pengguna bisa memilih influencer secara langsung, mana yang sesuai dengan persona bisnisnya.
Zaldi menyebut, startup besutannya tersebut akan membantu menganalisis berdasarkan brand, target pasar, demografi, lokasi, bahkan jenis konten yang biasa mereka unggah.
“Kami juga sedang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk menambah efisiensi sistem,” katanya.
Zaldi menjelaskan, ide awal pembuatan startup ini muncul dalam kegiatan wajib bagi mahasiswa baru di Departemen Sistem Informasi.
Kemudian mereka mengamati unggahan promosi berbayar i media sosial. “Kami melihat ada potensi di media sosial yang dapat menghasilkan uang,” kata dia.
Ide tersebut lantas diikutkan dalam perlombaan Hackathon dan berhasil menyabet juara. Tidak sangka kemudian mendapat respon positif dari pengguna.
“Jadi kita seriusin dan dijalankan dengan komitmen bersama,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News