Keren! UTM Madura Buat Alat Pemurni Garam, Petani Senang

04 Oktober 2021 08:30

Jatim.GenPI.co - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berhail membuat alat pemurni garam, dari garam krosok ke industri dan farmasi.

"Temuan alat ini berdasarkan hasil penugasan penelitian kepada peneliti di kampus kami," kata Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Moh. Syarif saat menghadiri acara diskusi bersama perwakilan petani garam se-Madura di Pondok Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (3/10) kemarin.

Temuan alat itu menjadi solusi alternatif bagi para petani di Pulau Madura dalam meningkatkan kualitas produksi garam rakyat.

BACA JUGA:  Warga Malang Sulap Popok Bekas Menjadi Cuan

"Jika BASSRA dan perwakilan petani garam nantinya ingin mengetahui secara detail, silahkan berkunjung dan kami siap memaparkan hasil temuan itu," katanya.

Syarif menuturkan temuan alat pemurnian garam oleh peneliti dengan dukungan dana sebesar Rp 400 juta tersebut sudah diketahui sejumlah perusahaan dari Jepang.

BACA JUGA:  Motif Ikan Koi Studio Batik Lembayung Siap Meluncur ke Jepang

"Tapi, datangnya bukan ke Bangkalan, melainkan ke Pamekasan, karena tambak garam Laboratorium Lapang Pusat Unggulan Iptek (PUI) Garam UTM ada di Pamekasan," katanya, menjelaskan.

Teknologi mekanis inovasi PUI PTM yang terletak di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan itu mempunyai keunggulan sangat tinggi.

BACA JUGA:  Kelompok Usaha di Kediri ini Produksi Biskuit Khusus Kelinci

Teknologi ini tak sekedar baik dari sisi kemampuan mengolah garam krosok menjad garam industri, akan tetapi juga nilai investasi, karena peralatannya sangat murah dibandingkan nilai produksi yang akan dihasilkan.

Alat itu dalam skala laboratorium terbukti kompetitif dalam biaya dan hasil garam bebas pencemaran bahan berbahaya, karena tidak menggunakan proses pembakaran bahan bakar fosil.

Wakil Gubernur Jawa Timur Elistianto Dardak menyatakan Pemprov Jatim bersama perwakilan petani garam dan para ulama Madura yang tergabung dalam organisasi Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) perlu melakukan pertemuan lanjutan guna membahas permasalah garam itu.

"Saya kira, kita perlu melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas persoalan yang lebih detail tentang garam ini," kata Wagub yang hadir dalam acara diskusi bertema "Membedah Keterpurukan Nasib Petani Garam dan Anjloknya Harga Garam Rakyat" di Pondok Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, Minggu. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATIM