Jatim.GenPI.co - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan baterai mobil listrik yang ramah lingkungan.
Tim yang beranggotakan Aditya Bayu Pratama, Akmal Estu Wijaya, Dyah Nurfitri Solikhah, Erina Azahra Amalia dan Prisma Ardaneshwari Khairina membuat baterai berbahan limbah tempurung kelapa.
Biochar atau limbah tempurung kelapa itu digunakan sebagai pengganti grafit pada anoda baterai lithium-ion.
Ketua tim Aditya Bayu Pratama mengatakan, keunggulan dari biochar tempurung kelapa yakni kapasitas simpan spesifiknya yang tinggi (372 mAh/g).
Kemudian mampu menghasilkan sel baterai berkerapatan energi tinggi (0.1 A/g). Tempurung kelapa juga memiliki keunggulan lain yaitu dapat meningkatkan performa baterai lithium-ion.
Selain itu tempurung kelapa secara nilai dianggap lebih ekonomis.
“Inovasi yang kami teliti ini sangat mendukung program Sustainable Low Carbon Development, karena baterai lithium-ion sangat dianjurkan untuk digunakan pada mobil listrik dengan banyak keunggulannya," ujarnya mengutip laman resmi UB, Senin (18/10).
Ia menyebut, pembuatan baterai mobil listrik ini untuk merealisasikan program zero emission di Indonesia.
Saat ini, kata Aditya, masih akan dilakukan uji performa dan simulasi pada baterai sebelum diaplikasikan sebagai komponen anoda baterai mobil listrik lithium-ion.
Tujuannya untuk memerkirakan jarak dan kecepatan yang optimal untuk baterai mobil listrik yang akan dikembangkan.
Timnya berharap dari penilitian ini mampu memberikan kontribusi penggunaan mobil listrik dan solusi dalam produksi baterai ion-Lithium. Mengingat kapasitas penyimpanan arus listrik yang lebih besar.
Penelitian alternatif baterai dengan substitusi bahan yang ramah lingkungan ini atas bimbingan Supriyono. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News