Jatim.GenPI.co - Kopi krotkot, bagi sebagian orang mungkin masih asing. Namun, Sofi Qurota Ayuni, warga Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro coba mengkombinasikannya.
Perpaduan kopi dengan tumbuhan krokot yang sering diabaikan orang-orang tersebut ternyata memiliki cita rasa cukup unik.
Awalnya, Sofi yang melihat banyak manfaat dari krokot coba memadukannya dengan kopi. Kebetulan tumbuhan krokot juga bisa dikonsumsi.
Sofi lantas mengikutkan kopi hasil racikannya tersebut untuk mengikuti perlombaan program mahasiswa wirausaha (PMW) tingkat kampus.
Ia juga mendaftarkannya pada program wirausaha mahasiswa tingkat vokasi (PWMV) dari Kemeristekdikti dan lolos pendanaan.
"Kami juga mengikuti perlombaan Uniska National Inovation Chalange (UNIC) dan produk kami juga mendapatkan juara 3,” ujarnya mengutip dari laman resmi Pemkab Bojonegoro, Rabu (20/10).
Dirinya pun lantas memberi label pada kopi racikannya tersebut dengan nama PO Coffe.
Sofi menjelaskan, tumbuhan krokot yang telah disortir kemudian dipotong dengan tebal batang krokot kurang lebih 1 cm. Kemudian dicuci sebanyak tiga kali.
"Selanjutnya kita masuk dalam proses pengeringan tanaman krokot. Ada dua metode pengeringan yang kami lakukan," katanya.
Jemur di bawah sinar matahari hingga kandungan airnya berkurang 95 persen. Setelahnya dimasukkan ke oven dengan bahan bakar LPG. Jika sudah kering, simpan dalam wadah kering.
Kemudian roasting kopi dan setelah matang 50 persen, tambahkan jahe yang sudah dipotong tipis kurang lebih 0.1 cm.
"Sebelum proses pencampurannya, Tanaman Krokot dan Kopi kita masukkan dalam mesin grinder untuk dihaluskan," katanya.
Sofi mengaku mencampurkan kopi dengan krokot dengan perbandingan 2 : 1.
Produksi PO Coffe sekitar 100 pcs per minggu, dengan omset mencapai kurang lebih Rp 5 juta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News