Jatim.GenPI.co - Pia produksi Dusun Warurejo, Desa Kejapanan, Kabupaten Pasuruan memiliki cita rasa yang berbeda. Gurih legit terasa begitu gigitan pertama.
Dusun Warurejo, Desa Kejapanan, Pasuruan memang dikenal sebagai kampung pia. Satu rukun warga (RW) di kawasan tersebut memproduksi kue pia.
Pia produksi Pasuruan ini berbeda dengan daerah lain seperti Yogyakarta atau Solo. Pia dari kabupaten di Tapal Kuda itu lebih gurih.
Salah satu pembuat kue pia, Ninik Agustini (53) mengaku sudah 11 tahun terjun memproduksi kue pia.
Awalnya, kata dia, membuat pia untuk menambah penghasilan bagi keluarga. Watu itu, anak-anak Ninik masih lulus.
"Anak tiga mau kuliah semua. Suami kerja di pabrik rotan, gak nutut kalau untuk biaya kuliah. Jadi saya nekat untuk belajar bikin kue pia," ujarnya mengutip dari laman resmi Pemkab Pasuruan, Kamis (21/10).
Ninik pun belajar dari tetangganya, Yana yang telah merintis produksi kue pia rumahan di dusun tersebut. Yana merupakan UMKM binaan Disperindag Kabupaten Pasuruan, dan pernah mendapat bantuan alat pengaduk adonan.
"Dulu ada Ibu Yana yang bikin pia pertama kali, dan saya diajari. Alhamdulillah, karena dapat bantuan mesin pengaduk adonan dari Disperindag. Saya coba bikin adonan, eh banyak yang minat dan banyak yang dititipkan ke toko, semuanya pada suka," katanya.
Kue pia produksi Ninik dijual mulai dari Malang, Jombang, Gresik, hingga Surabaya. Saat musim hajatan menjadi berkah baginya, karena permintaan meningkat tajam.
"Per hari, pesanan yang datang bisa 1000 kotak. Kalau sebelum pandemi, dulu sampai 5000 kotak. Belum 6 cabang yang lain, di Malang, Jombang, Gresik, Surabaya, Mojokerto dan Probolinggo," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News