Revolt Industry Pernah Dihantam Kebakaran, Banjir, dan Pandemi

28 Oktober 2021 13:30

Jatim.GenPI.co - Revolt Industry menjadi salah satu produk lokal bidang kerajinan kulit yang berasal dari Kota Surabaya.

Pemilih Revolt Industry Agung Dwi Kurnianto (31) mengaku pertama kali memasarkan produk lewat sebuah event di Surabaya.

Bersama empat rekannya, Agung selepas kuliah memulai bisnis kerajinan kulit, seperti dompet dan tas dari garasi kecil.

BACA JUGA:  Sentra Furniture Rotan Kota Malang, Pernah Jaya Tahun 1990-an

"Bermodal nekat, kami berlima autodidak belajar menjahit, me-manage tim, bisnis, dan keuangan. Semua dari internet,” ujarnya, Rabu (27/10).

Ia mengungkapkan Revolt Industry yang berdiri Tahun 2014 itu memiliki arti. Revolt, kata dia, dapat dimaknai sebagai perjuangan, perlawanan atau pemberontakan untuk bangkit

BACA JUGA:  Warga Surabaya ini Sulap Labu Jadi Botol, Cuan Mengalir

"Sedangkan kata Industry melambangkan sesuatu yang terus bergerak," kata Agung.

Event di Surabaya menjadi perjuangan awal Rovolt Industry. Usai pemaran, penjualan langsung meledak. Namun, di akhir 2014, bencana datang, tempat usaha ludes terbakar dalam 15 menit.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil Promosikan Revolt Industry, Brand Kulit Surabaya

"Akhirnya kami mulai lagi dari nol, bahkan dapat dibilang minus. Langkah awal dengan sewa kontrakan," katanya.

"Sempat mengalami kebanjiran, perampokan dan masih banyak tantangan lain, tetapi selama masih ada harapan, kami tetap melanjutkan perjuangan," imbuhnya.

Pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi Revolt Industry lagi. Omzet mereka terjun bebas mencapai 80 persen.

"Kami memutar otak agar minimal biaya operasional bisa ter-cover dan pengurangan karyawan tidak perlu dilakukan. Pertahanan paling baik adalah dengan menyerang," kata Agung.

Inovasi desain produk mental manusia-manusia di dalamnya hingga kampanye, hingga Play Role Campaign untuk mengajak masyarakat membantu memilihkan perekonomian dilakukan.

"Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi, tidak melulu menyalahkan keadaan, tapi apa yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri maupun sekitar. Sepuluh persen hasil penjualan kami donasikan ke yayasan," tegasya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM