Jatim.GenPI.co - Batik Wistara sekilas sama dengan produsen batik umumnya. Namun, bila masuk melihat produksi ada yang berbeda.
Produsen batik yang terletak di Jalan Tambak Medokan Ayu VI C Nomor 56B, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya itu mengajak tuna daksa dan tuna rungu untuk bekerja.
Pengelola Batik Wistara, Sumarni menceritakan, usaha batik ini dirintis oleh sang pemilik, Aryo Setyawan.
Awalnya tidak mudah, meski Aryo Setyawan pencinta batik, namun tetap butuh ketelatenan untuk mengurusi usaha tersebut.
"Dulu, Pak Ari (sebutan akrab Aryo) sering beli baju batik. Nah, daripada beli terus, akhirnya buka usaha ini," kata Sumarni mengutip AyoSurabaya, Sabtu (30/10).
Ary memang sejak kecil sudah senang dengan batik. Nenek dan kakeknya yang menularkan kesukaan tersebut.
Batik Wisatara berdiri pada Tahun 2009. Pertama beridiri, Wistara belum langsung memproduksi sendiri.
Industri kecil menengah ini memesan batik jadi dari Kabupaten Pamekasan, Madura selama setahun.
Namun, berjalannya waktu, Ari mencoba untuk memulai produksi batik sendiri dengan para karyawannya. "Perlahan, kita bikin sendiri dan banyak yang tertarik," katanya.
Harga batik di tempat ini bervariatif, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 500.000. Itu sudah termasuk biaya produksi pakaian.
Banyak juga kalangan pejabat yang memesan batik di tempatnya.
"Dulu, pernah Pakde Karwo (mantan Gubernur Jatim, Soekarwo) ambil bahan untuk staf-stafnya yang harga Rp 500.000," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News