Jatim.GenPI.co - Lukisan sketsa karya pemuda Tulungagung, Pradika Lahitama Reffananda laku di pasar luar negeri.
Beberapa pesanan datang dari Amerika Serikat, untuk gambar tema vapor.
Pradika sudah meraup banyak cuan dari lukisan sketsa tersebut. Tidak hanya rupiah, tapi juga dolar.
Lulusan Universitas Negeri Malang itu mengaku telah memulai melukis sejak usia 15 tahun.
Namun baru benar-benar masuk ranah profesional saat sudah kuliah. "Satu gambar sekitar 50 ribu hingga 100 ribu rupiah saat itu," ujarnya, Selasa (2/11).
Pradika kemudian lulus kuliah pada 2015. Ia pun lantas coba menekuni dunia lukis digital tersebut.
"Pada tahun itu juga mendapatkan pesanan dari Amerika Serikat, mengerjakan sampul untuk vapor," tegasnya.
Pada tahapan melukis, Pradika mengaku lukisan sketsa kemudian diberi cat air.
"Setelah sketsa selesai, lalu diwarnai menggunakan cat akrilik. Biasanya gambar berwarna hitam dan putih. Untuk pewarnaan dilakukan di komputer," ujarnya.
Kemudian gambar tersebut dipotret dan diwarnai sesuai dengan keinginan pelanggan. Kebanyakan justru meminta dalam bentuk hitam putih.
Lukisan Pradita, mayoritas bertema horor dan metal, sealiran dengan jiwa Pradita yang menyukai dunia lain.
Setelah pelanggan puas dengan hasil karyanya, gambar lalu dikirim berupa file digital atau beserta lukisannya sekalian. "Biasanya digunakan untuk penutup album atau gambar kaos," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News