Bhusana, Bank Sampah Daurulang Pakaian Mahasiswa ITS Surabaya

05 November 2021 03:00

Jatim.GenPI.co - Tim Go Go Haf dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berinovasi dengan menciptakan prototipe yang dinamakan Bhusana.

Bhusana merupakan sistem pendaurulangan pakaian. Sistem kerjanya seperti bank daur ulang pakaian.

Ketua Tim Go Go Haf, Fitria Urbach mengatakan, tujuan pembuatan Bhusana yakni untuk efisiensi maupun transparansi dalam distribusi daur ulang pakaian.

BACA JUGA:  Motor Listrik GESITS Dianggap Mahal, ini Penyebanya

“Gerakan fashion berkelanjutan melalui proses daur ulang pakaian akan bisa diterapkan dengan baik jika turut melibatkan pemerintah di dalamnya,” ujarnya mengutip dari malan resmi ITS, Jumat (5/11).

Ia menjelaskan, ada tiga proses yang harus dilewati yakni proses pengumpulan, pengambilan, dan pemilahan.

BACA JUGA:  Abmas ITS Ciptakan Website Khusus Jual Beli Tanaman

Proses pengumpulan ini, donatur mengambil foto pakaian yang akan didonikasikan.

Selanjutnya, Bhusana akan mengenali pakaian tersebut dengan tiga macam klasifikasi, yaitu layak pakai, tidak layak pakai kerusakan minor, dan tidak layak pakai kerusakan mayor.

BACA JUGA:  Diva jadi Wisudawan Doktor Termuda di ITS, Semuanya Mungkin!

Kemudian Bhusana akan mencetak QR code untuk identitas pakaian tersebut. Donatur tinggal menaruh pakaian tersebut ke dalam kotak yang terbuka secara otomatis.

Konsepnya, kotak-kotak tersebut akan disediakan di setiap kelurahan. Lalu truck menjemput masing-masing kotak di kelurahan.

Sedangkan, donaur pakaian tersebut dipersilahkan mengambil kupon untuk ditukarkan untuk sembako. “Selanjutnya, data pakaian yang sudah terkumpul pada kotak Bhusana akan dikirimkan ke database cloud service,” paparnya.

Pakaian yang layak dan tidak layak dipindai dengan QR Code. Bank daurulang melakukan pemilihan.

Fitria menjelaskan, proses pemilahan dilakukan dengan cara petugas mengambil keputusan dalam hal penyaluran pakaian pakaian bekas tersebut.

Pakaian yang dikirim sesuai tujuannya, pakaian layak pakai dengan kerusakan minor akan disalurkan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai bahan produksi.

Selanjutnya, pakaian tidak layak pakai dengan kerusakan mayor akan dikirim ke pabrik daur ulang sampah tekstil, dan pakaian layak pakai harus melalui tahapan outfit matching terlebih dahulu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM