ITS Surabaya Buat Gim Edukasi Lawan Hoaks, Seru!

24 November 2021 14:30

GenPI.co Jatim - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengambangkan gim edukasi untuk meningkatkan kualitas baca dan kesadaran masyarakat. 

Literasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya berita hoaks.

Ketua tim Abmas, Nugrahardi Ramadhani mengatakan, gim ini merupakan hasil kolaborasi Sustainable Development Goals (SDGs) ITS bersama Departemen DKV ITS dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). 

BACA JUGA:  Sensible, Aplikasi Konseling Karya Mahasiswa ITS Surabaya

Konsep yang dipakai menggunakan mekanika permainan, seperti achievement, motivation, learning, dan challenge. “Dibandingkan konsep gim yang menghibur, gamifikasi kami mengombinasikannya dengan proses pembelajaran,” ujarnya mengutip laman resmi ITS, Rabu (24/11). 

Ia menilai, edukasi memerlukan media kreatif yang tidak biasa untuk memberi pengertian ke masyarakat. “Maka dari itu, terbitlah game dengan nama Pramana Sahwahita yang dikemas dengan genre visual novel,” katanya. 

BACA JUGA:  Anargya EV Mark 2.0 Tenaga Listrik Karya ITS, Lihat Tampilannya

Nama Pramana Sahwahita, kata dia, diambil karena memiliki manfaat mencari pengetahuan untuk kebenaran demi kemaslahatan umat manusia. 

Ia menyebut, tujuan utama gim ini yakni sebagai permainan peran (role play), yang membuat masyarakat akan dilibatkan secara aktif dalam proses pembuatan dan penyebaran berita hoaks. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bersikap. 

BACA JUGA:  Nogoneni ITS Rajai Kategori Urban di Ajang KMHE 2021, Top!

Meski begitu, Dhani menjelaskan, gim ini masih bersifat menantang (challenging). Tantangannya, masyarakat ditantang menyimak berita bertemakan Covid-19 serta diajak menebak dan pembuktian berita hoaks. 

Kemudian pemain juga diarahkan kepada beberapa aksi, seperti memberitakan kepalsuan beritanya, tidak bersikap apa-apa, atau justru turut menyebarkan kembali berita tersebut kepada orang lain.

Walaupun masih bersifat prototipe, namun tim ini berhasil menyajikan visual yang menarik dan terdiri dari 15 level. Pada setiap levelnya memiliki dialog-dialog atau info tentang berita hoaks atau bukan. 

Setiap tindakan nantinya bisa mendapatkan akumulasi poin dan akan dikategorikan apakah layak menjadi netizen produsen hoaks, user pasif atau layak menjadi agen pemberantas hoaks.

Dhani berharap dengan gim ini berita hoaks dapat diminimalisir dilingkup yang kecil. 

“Ini adalah salah satu upaya nyata kita bersama pemerintah untuk menanggulangi penyebaran berita dan penanganan Covid-19 dapat berjalan lancar,” tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM