Karya Ariel Mengagumkan Kolase Sampah Pantai Kenjeran Surabaya

28 November 2021 13:00

GenPI.co Jatim - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengkampanyekan tidak membuang sampah sembarangan. Seperti yang dilakukan oleh pelukis muda asal Surabaya Ariel Ramadhan.

Seniman 21 tahun itu menyematkan pesan menjaga kebersihan lingkungan melalui sebuah karya lukisan.

Ia bereksperimen melukis di tenda terpal bekas dengan teknik kolase berbahan sampah plastik yang dipungut dari Pantai Kenjeran, Surabaya.

BACA JUGA:  Keren! Pupuk Produksi Arek Malang Tembus Luar negeri

Ariel menggunakan cat akrilik untuk mempercantik lukisannya tersebut. Sebagian lukisan dicampur dengan teknik pisau palet.

Lukisan tersebut terpampang di pameran tunggal bertajuk ‘Laut Lestari’ di Kayoene Cafe dan Gallery, Jalan Graha Familiy Barat, Sabtu (27/11).

BACA JUGA:  Canggihnya Traktor Tangan Bertenaga Listrik Buatan ITS Surabaya

"Ada dua karya mengenai sampah plastik di atas terpal bekas yang ditampilkan dalam pameran kali itu. Pertama, ukuran 180x120 sentimeter yang dia kerjakan akhir 2020. Kedua, berukuran 159x103 sentimeter pada awal tahun ini," ujar kurator pameran, Arik S Wartono mengutip Jatim.jpnn.com, Sabtu (27/11).

Sebanyak 40 karya dipamerkan di acara tersebut. Karya Ariel rata-rata menggunakan media cat akrilik di atas kanvas. Beberapa di antaranya memakai cat air.

BACA JUGA:  Madu Beerama Kediri Sediakan Beragam Produk

"Itu adalah pameran kedua Ariel. Dia membawa misi tentang penyadaran mengenai lingkungan dan perahu sebagai bahasa simbol," kata

Kaya Ariel memperlihatkan bahasa simbol dengan objek utama perahu tradisional Pinisi dan Jukung. Ada pesan kesadaran dalam melestarikan lingkungan.

"Pinisi dan Jukung adalah perahu tradisional Nusantara. Kita sesungguhnya bisa belajar banyak dari kearifan tradisi dan menemukan solusi atas berbagai persoalan hidup kekinian," terangnya.

Sementara itu, Ariel menilai melukis dengan menggunakan sampah plastik memiliki kesenangan, kerumitan, dan rasa yang berbeda ketika berseni.

"Ada rasa lain ketika melukis dan saya merasa senang melakukannya," ungkapnya.

Dengan lukisan tersebut, dirinya ingin mengajak masyarakat untuk merenung ulang bahwa peradaban modern tidak selalu selaras dengan kehidupan palet bumi yang berkelanjutan. (jpnn/genpi)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM