GenPI.co Jatim - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melahirkan inovasi yakni sebuah mesin canggih untuk menangani sampah.
Mesin balistik tersebut dapat mencacah sampah, hasil karya tim Abmas yang terdiri dari enam dosen dan empat mahasiswa.
Ketua tim Abmas ITS, Liza Rusdiyana mengatakan, mesin tersebut ditujukan bagi masyarakat di Desa Bangsal, Mojokerto guna membantu mengatasi permasalahan sampah organik.
Ia berahap dengan mesisn pencacah itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal pemanfaatan sampah.
"Jika sampah organik ini dimanfaatkan untuk bidang budi daya pertanian dan bercocok tanam," kata Liza melalui keterangan tertulis, Senin (6/12).
Penggagasan alat tersebut berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Operasional tekonologi tepat guna (TTG) ini begitu mudah, penggunanya hanya perlu memasukkan sampah organik ke dalam alat. Kemudian, sampah tersebut didorong screw yang berada pada mesin.
Sampah, kata Liza akan diperas untuk memisahkan kandungan airnya. Proses pencacahan bisa dilakukan dengan memanfaatkan mekanisme putar dengan pisau yang dibentuk mirip ulir.
Di samping itu, mesin balistik ini punya fitur lain, yakni skrining untuk memisahkan sampah organik dengan sampah plastik.
Liza mengungkapkan, material yang digunakan untuk membangun mesin balistik pencacah sampah berupa plat baja hardock yang di-roll hingga berbentuk silinder berukuran 500 mm.
Sedangkan pisaunya terbuat dari baja skd11 yang dilas pada poros baja hardock.
"Material tersebut kita pilih karena memiliki sifat lebih kuat dan tahan korosi sehingga alat akan lebih tahan lama," ujarnya.
Alat ini juga dirancang efektif dan efisien untuk diaplikasikan pada semua sistem pengolahan sampah. Kini dengan TTG tersebut proses pengolahan sampah menjadi lebih cepat, biaya jadi lebih murah dan proses sorting sampah juga jadi lebih mudah.
Selain itu, kualitas dan hasil pemilahan dari pengolahan sampah organik juga dapat meningkat hingga 30 persen.
"Sehingga alat ini menjadikan BumDes mengolah sampah dengan lebih mudah," ujar dosen Departemen Teknik Mesin Industri ITS ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News