Ritual Jamasan Tak Seperti Dulu, Tapi Tetap Khidmat

22 Agustus 2021 17:30

Jatim.GenPI.co - Pelaksanaan tradisi jamasan tombak pusaka Kiai Upas tidak seperti biasanya, karena adanya pandemi Covid-19.

"Kalau dulu diarak dari luar dengan pasukan sak bregdo (satu kompi), karena pandemi hanya lima meter saja diaraknya," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.

BACA JUGA: Curhatan Royke Arek Band, Kemerdekaan Adalah Kebebasan Berkarya

Selain itu, pelaksanaan jamasan dibatasi untuk wadya Wimbasara (penjaga Kiai Upas), penjamas dan tamu undangan. Masyarakat umum tak diperbolehkan mendekat.

BACA JUGA:  RSUD Dr Soetomo Luncurkan 4 Layanan Baru, Apa Saja?

Meskipun berlangsung sederhana dan terbatas. Pelaksanaan tradisi jamasan tombak pusaka Kiai Upas tetap sakral dan khidmat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung Bambang Ermawan menjelaskan, acara jamasan merupakan bentuk pelestarian budaya.

BACA JUGA: Jamasan Tombak Pusaka Kiai Upas, Spirit warga Tulungagung

BACA JUGA:  Jamasan Tombak Pusaka Kiai Upas, Spirit warga Tulungagung

“Ini merupakan budaya pelestarian budaya adiluhung di Tulungagung,” kata Bambang.

Tombak Kiai Upas selama ini selalu disimpan di ruangan yang berada di kompleks perkantoran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tulungagung yang berlokasi di Jalan Jalan Oerip Soemoharjo Nomor 4, Kota Tulungagung. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM