5 Pemain Terlibat Pengaturan Skor, Pacific Caesar Sudah Curiga

30 Desember 2021 02:00

GenPI.co Jatim - IBL mengumumkan adanya pengaturan skor dalam kompetisi 2021 yang lalu. Total ada enam pemain yang terlibat, lima pemain di antaranya dari Pacific Caesar Surabaya.

Kelima pemain Pacific Caesar Surabaya yang terlibat pengaturan skor, yaitu Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana, serta satu pemain Bali United, Yerikho Tuasela.

Adanya pengaturan skor yang dilakukan lima pemain Pacific Caesar, dari manajemen sendiri memberikan fakta yang mengejutkan.

BACA JUGA:  Dewa United Kalah Lawan Satria Muda di Tune Up Game IBL 2022

Ternyata, perwakilan Pacific Caesar Surabaya, Irsan Pribadi mengatakan pihaknya sudah mulai menaruh kecurigaan terhadap beberapa pemain sejak awal musim.

Dia menyebut, sekiranya ada lima pemain sampai enam game yang "dimainkan".

BACA JUGA:  Dewa United Surabaya Umumkan Apparel Resmi, Desain Masih Rahasia

Irsan mengatakan, berdasarkan pengakuan dari para pemain, masalah keuangan menjadi motif mereka melakukan pengaturan skor.

"Selama pertandingan reguler di bubble, kami koordinasi rutin hingga mendapatkan bukti yang cukup dan pengakuan dari semua pemain. Kami mempertegas bahwa pemain bertindak atas inisiatif mereka, tidak ada manajemen, staf maupun pemain lain yang terlibat dalam match-fixing ini. Murni untuk kepentingan individu terutama alasan finansial," jelas Irsan.

BACA JUGA:  Dewa United Surabaya Gandeng Apparel Lokal, ini Alasannya

Sementara itu, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan, sesuai peraturan IBL para pemain tersebut akan dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup.

"Sesuai aturan IBL, jika terjadi hal seperti itu maka pemain mau terlibat atau tidak, dia inisiator atau hanya iikut-ikutan, semua dinilai terlibat. Hingga mereka dikenai pasal yang sama, yakni larangan bermain seumur hidup di lingkup IBL dan denda Rp 100 juta," kata Junas.

Junas menjelaskan, pihaknya menyampaikan kasus tersebut karena pengaturan skor merupakan isu sensitif. Akan tetapi, pengungkapan ini dinilai tetap diperlukan sebagai bagian dari efek jera bagi pemain. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM