KONI Jatim Kini Punya ISS, Banyak Manfaatnya

01 Januari 2022 02:00

GenPI.co Jatim - Institute of Sport Science (ISS) resmi diluncurkan KONI Jawa Timur, menutup 2021 yang lalu.

Fungsi ISS bakal menjadi tulang punggung Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda).

Selama ini BSS merupakan sesuatu yang positif keberadaannya. Adanya BSS telah dirasakan manfaatnya oleh pelatih maupun atlet, mayoritas mereka ingin BSS dikembangkan.

BACA JUGA:  Dewa United Surabaya Gandeng Apparel Lokal, ini Alasannya

"Fungsinya diperluas. Lingkupnya lebih luas. Pendekatan ISS lebih holistik, serta memperhatikan prestasi dan kehidupan atlet," kata Prof. Toho mengutip laman resmi KONI Jatim, Sabtu (1/1).

Lanjutnya, ISS merupakan langkah maju dari KONI Jatim. Apalagi tidak banyak daerah yang getol dengan sport science, dimana baru Jatim dan DKI Jakarta saja.

BACA JUGA:  5 Pemain Terlibat Pengaturan Skor, Pacific Caesar Sudah Curiga

Nah, hal ini merupakan kesempatan Jawa Timur untuk menjadi produsen atlet yang tidak hanya berprestasi di kancah nasional saja, tapi juga internasional.

“ISS akan bersinergi dengan Badan Pelaksana Puslatda, Badan Diktar sebagai tiga pilar besar di Puslatda Jatim ke depan,” jelas mantan Direktur Badan Sains Olahraga (BSO) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.

BACA JUGA:  Akhirnya Petrokimia Ikut Proliga 2022, Persiapannya Serius!

ISS tak hanya diisi pakar olahraga di Jatim saja, melainkan ada pakar olahraga dari Australia Barat yang selam ini menjadi sister city Provinsi Jatim.

Prof. Toho secara khusus meminta Hallam Pereira dari Department of Sport and Recreation Australia Barat, untuk mengirimkan seorang ahli yang bisa fulltime di Jatim guna membantu Puslatda ke depan.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung mengatakan target Jatim bukan sekedar PON saja. Lebih dari itu, yakni memperbanyak kontribusi raihan medali oleh atlet Jatim di single event maupun multievent di level internasional.

“Sebab, meski ada atlet Jatim yang berprestasi di PON, tapi jika melempem di internasional, artinya dia masih jago kandang. Ke depan tidak boleh seperti itu. Kenapa BSS dikembangkan menjadi ISS, itu karena point of view Jatim sudah internasional, bukan semata nasional,” jelas Erlangga. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM