Jatim.GenPI.co - Louvre Dewa United Surabaya harus takluk dari lawannya, BPD DIY Bima Sakti dengan skor 66-59.
Usai pertandingan Pelatih Louvre Dewa United Surabaya, Andika Supriadi Saputra mengaku kekalahan ini menjadi pengalam berharga bagi anak asuhnya.
BACA JUGA: Adaptasi Cepat Kunci Keberhasilan Louvre Dewa United Surabaya
“Gim ini memberi pelajaran bagi kami. Banyak yang harus dibenahi,” ujar Bedu saapan Andika dilansir dari website IBL Indonesia, Sabtu (13/3).
Ia mengakui, pada pertandingan tersebut anak asuhnya tampil kurang meyakinkan. Jamarr yang tampil apik pada pertandingan melawan Pasific Caesar Surabaya hanya menyetak enam angka.
Namun, Bedu enggan menyebut hasil pertandingan tersebut sebagai kesalahan satu dua individu pemain.
“Bukan hanya karena Jammar hanya membuat enam angka, bukan karena Sandy atau pemain lainnya, tetapi karena sistem permainan kami tidak jalan. Ini bukan kesalahan individu,” kata dia.
Sementara itu, pertandingan melawan BPD DIY Bima Sakti menjadi pertandingan perdana Sandy Febriansyakh kembali turun berlaga di IBL sejak terakhir kali 2017.
Sandy mengaku senang bisa kembali ke IBL. Hanya saja, ia belum bisa menyembahkan kemenangan bagii klub barunya tersebut.
“Good to be back. Memang tak mudah mencari chemistry bersama tim baru. Masih banyak yang harus dibenahi,” kata Sandy.
BACA JUGA: Derby Surabaya, Louvre Libas Pasific Caesar 82-52
“Masih banyak yang harus dibenahi. Tim ini harus terus berkembang, bahkan jauh lebih baik darihari ini,” imbuhnya.
Pada laga pertamanya, Sandy mencetak sembilan angka hasil dari tiga kali three points ditambah enam rebound, dua assist dan tiga steal disamping mencatat lima kali turn over. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News