Jatim.GenPI.co - Pecinta olahraga basket pastinya sudah tidak asing dengan salah satu klub IBL Pacific Caesar.
Klub basket asal Kota Surabaya itu sudah ada sejak 1968 silam.
BACA JUGA: Sandy Febriansyakh Cedera Istirahat Tiga Bulan, Get Well Soon!
Di balik Pacific Caesar ada seoarang Bambang Susanto yang juga owner dari klub basket yang berkandang di daerah kenjeran, Surabaya.
Dilansir dari Instagram resmi klub @pacific.caesar, sosok Bambang Susanto sudah banyak makan asam garam perbasketan nasional.
Ia dikenal sosok yang sangat mencintai olahraga basket meskipun dengan segala problematikanya.
Bambang Susanto mulai berkarir di kobatama dan even lain, ketika itu nama klub ini Pacific Swadesi, karena menyangkut sponsor dari Bank Swadesi sekaligus kolega terbaiknya.
Seiring berjalannya waktu liga basket profesional Indonesia berganti nama menjadi NBL Indonesia.
Sejak saat itu ia memberanikan diri untuk mengubah nama klubnya menjadi Pacific Caesar Surabaya, karena tidak ada support sponsor.
Nama Caesar yang disematkan pada belakang nama klub sejatinya merupakan nama usahanya sendiri.
Ya, brand caesar merupakan perusahaan yang bergerak dibidang fashion.
Adanya pandemi covid-19 tentu memukul bisnis Bambang Susanto itu, sehingga berimbas kepada klub Pacific Caesar juga.
Demi tetap dapat bertahan di IBL, ia harus merelakan sejumlah pemain bintang dilepas.
Meskipun ada kendala seperti ini tidak membuatnya patah semangat, sebab Bambang sudah cinta terhadap olahraga basket ia pun mengajak kembali demi ia mendengar decit sepatu berlatih dengan pemain yang ia cintai.
Tentunya dengan konsekuensi pemain mau beradaptasi dengan keadaan keuangan perusahaan. Mereka pemain-pemain hebat yang tak pernah mengeluh dan menerima setiap keadaan.
Hingga saat dua kali IBL Indonesia tidak dapat dilanjutkan sudah banyak yang ia keluarkan untuk mempersiapkan itu semua.
BACA JUGA: Asisten Pelatih Pasific Cesar Akui Timnya Lakukan Start Buruk
Saat mendapatkan kepastian IBL Camp 2021 ini, klub ini sudah berusaha mencari partner yang siap membantu ataupun hal yang terburuk menjual klub ini dan sempat menyerah untuk tidak mengikutinya.
Namun karena kecintaan beliau terhadap pemain ia dengan legowo mengambil kocek pribadinya dan memenuhi mimpi mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News