Jatim.GenPI.co - Atlet kempo asal Jawa Timur Marta Frily berhasil tampil dalam debutnya di PON XX Papua dengan medali.
Ya, Marta memang gagal mendapatkan medali emas, namun ia berhasil meraih perak.
Marta tampil di kelas randori putri 50 kg.
Penampilan Marta semakin tampak mengagumkan, hal ini dikarenakan, ia merupakan satu-satunya atlet kempo Jatim yang tampil di PON Papua.
Sementara itu, perjuangan Marta untuk mendapatkan perak sangat berat.
Melansir dari Laman KONI Jatim, ia mengalami cedera di final.
Perjuangan Marta untuk mendapatkan perak ini sangat berat. Dia mengalami cedera di final. Serangan Hilda Christina Blandina (Papua Barat) membuatnya kesakitan.
Tim medis sampai harus turun ke arena pertandingan untuk merawat atlet 23 tahun itu.
Marta sebenarnya sempat melancarkan serangan yang berbuah poin. Tapi itu hanya dilihat oleh wasit utama, sedangkan empat wasit lainnya tidak melihat momen tersebut. Sehingga poin itu tidak diakui. Ronde pertama pun berakhir imbang.
Babak perpanjangan pun dilakukan. Namun kedudukan masih sama kuat. Akhirnya wasit memanggil pelatih Jatim dan dan Papua Barat. Wasit bertanya, apakah perlu melanjutkan ke babak perpanjangan kedua atau tidak. Pelatih Papua Barat menolak. Pun demikian dengan Jatim.
“Dengan hasil yang masih fifty-fifty, saya bisa memaksa Marta untuk bermain. Tapi saya pikir itu tidak bijak. Sebab kondisi Marta sudah seperti itu. Saya bertugas untuk menyelamatkan atlet saya dulu supaya tidak cedera fatal,” jelas I Wayan Martha Utama. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News