Jatim.GenPI.co - Atlet renang Jawa Timur Adinda Larasati mendapat julukan ratu arena akuatik sepulang dari PON XX Papua.
Perenang 21 tahun itu berhasil membawa pulang 8 medali emas dan satu perak di ajang empat tahunan tersebut.
Capaian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat saat tampil di PON XX Papua dengan pen masih tertanam di salah satu tangannya.
Pen tersebut didapat Adinda karena kecelakaan yang menimpanya pada Juli 2020. Peristiwa tersebut juga sempat mengganggu persiapannya di PON.
Namun, tekad bulatnya membawa nama baik Jawa Timur di PON XX Papua justru mebawa kesuksesan. Padahal dokter menyarankan agar dia tidak terlalu beraktivitas berat selama setahun.
"Saya ada target di PON, tidak mau rehat dan harus berusaha," kata Adinda, Kamis (14/10).
Keingunan kuat tersebut justru membuat Adinda berhasil membawa pulang banyak emas.
Tidak hanya meraih emas, dia juga mencatatkan waktu tercepat. Di antaranya, pada nomor 800 meter gaya bebas putri yang berhasil mencatatkan waktu 8 menit 59,78 detik.
Raihan tersebut memecahkan rekor PON milik Raina Saumi G di Pekan Baru pada 2012 dengan 9 menit 01,98 detik.
Selain itu, Adinda juga menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya kupu-kupu dengan raihan 1 menit 01,65 detik.
Lebih baik dari rekor sebelumnya milik Angel Gabreilla Yus dengan 1 menit 01,66 detik di PON 2016 di Jawa Barat.
"Sudah puas, semula target lima emas dan di PON Papua bisa lebih dari itu. Selain itu, dari catatan waktu juga lebih baik," kata Adinda.
Pada PON 2016 di Jawa Barat Adinda berhasil meraih empat emas, satu perak, satu perunggu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News