Jatim.GenPI.co - Unesa memberikan bonus kepada mahasiswa sekaligus atlet peraih medali di PON XX Papua yang berhasil berprestasi.
Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil menyebut hal ini gila dan luar biasa.
Ungkapan M Nabil ini dikarenakan pihak Unesa membebaskan skripsi dan tesis mahasiswa yang sekaligus atlet PON XX Papua peraih medali.
"Ini merupakan ide original dari dunia pendidikan, dalam memberi apresiasi kepada mahasiswa berhasil meraih prestasi. jadi ketika ada keputusan Rektor Unesa memberi apresiasi ke atlet (bebas skripsi). Itu keputusan gila dan luar biasa," kata Nabil mengutip dari laman KONI Jatim pada Kamis (4/11).
Bonus tak sampai disitu, Rektor Unesa Prof Nur Hasan juga memberi bonus tambahan kepada tiga atlet, yakni Adinda Larasati Kirana Dewi berupa beasiswa penuh sampai jenjang S3, menjadi asisten dosen. Jaminan menjadi dosen Unesa.
Kemudian, Dea Salsabila peraih emas terbanyak di Sea Games 2019, dan peraih emas di PON Papua, mendapat jaminan untuk menjadi dosen.
Bonus berikutnya diberikan Unesa kepada mahasiswanya, Wahyu Anggoro atlet selam, mendapat beasiswa S2, serta bebas mengikuti tes toefl syarat untuk dapat mengambil ijazah.
Pemberian bonus oleh rektor Unesa kepada mahasiswanya peraih medali di PON itu dinilai Nabil proporsional dan logis.
“Jangan sampai kita mendzalimi atlet. Dia sudah berkorban menunda kuliah, menunda kelulusan, menunda menikah, menunda hamil. Kita harus beri apresiasi spesial seperti yang ditunjukkan pak rektor. Dan itu menunjukkan negara hadir di olahraga. Potret mininya seperti ini,” jelasnya.
Harapan Nabil, pemerintah dapat melihat upaya yang dilakukan Unesa, dan cukup layak menjadi pilot project.
Setidaknya, Mendikbud harus membuat kebijakan khusus bagi atlet profesional.
“Jangan sampai karena kekakuan sistem pendidikan kita, mematikan prestasi olahraga," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News