GenPI.co Jatim - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali angkat bicara mengenai pemanggilan pemeriksaan Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana oleh kepolisian terkait Tragedi Kanjuruhan, Kamis (27/10).
Menurutnya, bukan Gilang, melainkan Direktur Utama Arema FC Iwan Budianto yang harusnya menjadi sosok paling bertanggung jawab pada Tragedi Kanjuruhan.
"Kalau korporasi yang bertanggung jawab direktur utama seperti halnya PT LIB. Ini ada di Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 soal tata cara pidana korporasi," kata Akmal Marhali dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10).
BACA JUGA: Juragan 99 Beberkan Posisi Asli di Arema FC, Ternyata!
Dia menjelaskan, seuai dengan level korporasi, yang paling bertanggung jawab adalah direktur utama, direktur operasional, dan juga direktur umum.
"PSSI termasuk korporasi maka tanggung jawabnya pada ketua," ujarnya.
BACA JUGA: Ketua Panpel Arema FC Ditahan, Kuasa Hukum Sebut Nama Iwan Bule
Akmal berharap, keterangan Gilang atau yang dikenal sebagai Juragan 99 sebagai saksi bisa menjerat Iwan Budianto.
"Karena IB posisinya sebagai direktur utama, presiden itu tidak ada di struktur operasional korporasi. Posisinya komisaris. Sebagai saksi, sangat lemah kalau jadi tersangka," katanya.
BACA JUGA: Manajemen Arema FC Siap Beri Beasiswa Tragedi Kanjuruhan
Diketahui, sesuai dengan komposisi pemegang saham Arema FC dalam akta perusahaan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia per 10 Mei 2022 disebutkan pemilik saham mayoritas adalah Iwan Budianto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News