
Khofifah menjelaskan maksimalisasi utilitas PPP Mayangan penting, karena saat pandemi nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN) tumbuh positif di Jatim.
"Artinya sektor perikanan tetap tumbuh positif saat pandemi. Hal itu juga senada yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa dari NTN yang tumbuh positif, ditemukan bahwa ekspor atau permintaan pasar luar negeri terhadap ikan tangkap cukup tinggi," ujarnya.
Berdasarkan data BPS Jatim, NTN Jatim bulan Januari 2021 naik 0,35 persen dari 96,26 di bulan Desember 2020 menjadi 96,60 di bulan Januari 2021.
Kenaikan itu disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan naik sebesar 0,58 persen, lebih besar daripada indeks harga yang dibayar nelayan yang naik sebesar 0,23 persen.
Menurutnya, beberapa langkah dalam hal maksimalisasi utilitas dapat dilakukan yakni pertama, maksimalisasi dengan pengerukan dilakukan hingga breakwater untuk mengurangi dampak pendangkalan pada PPP Mayangan.
Kedua, tambahan gedung untuk bongkar muat agar lebih representatif khususnya di saat hujan dan ketiga akses listrik yang lebih mencukupi khususnya saat bongkar muat.
BACA JUGA: Kabupaten Kediri Serius Kembangkan Pertanian, Gandeng UGM
Sementara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin menyambut baik atas sinergi Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kota Probolinggo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News