Pengusaha Bioskop Curhat Rugi, Jumlahnya Bikin Nelen Ludah

Pengusaha Bioskop Curhat Rugi, Jumlahnya Bikin Nelen Ludah - GenPI.co JATIM
Tim satgas COVID-19 saat meninjau ujicoba pemutaran perdana film di bioskop Golden Theater, Tulungagung, Jawa Timur. ANTARA/HO-Joko Purnomo.

Jatim.GenPI.co - Pengusaha bioskop di Tulungagung curhat karena mengalami kerugian hingga ratusan miliaran rupiah selama pandemi yang berujung pada penutupan usaha hiburan.

Penutupan itu dilakukan demi mencegah kerumunan yang berisiko menjadi klaster penularan Covid-19.

"Usaha tutup hampir satu setengah tahun lebih. Selain tidak ada pemasukan karena bioskop harus tutup, sementara biaya perawatan perangkat pemutar film sangat mahal," kata manajer gedung bioskop Golden Theater, Parsoni.

BACA JUGA:  Gagasan Wakil Wali Kota Surabaya Bisa Buat Pedagang Pasar Girang

Ia memberi gambaran, harga satu unit proyektor pemutar film nilainya mencapai Rp 1 miliar lebih. Padahal di tempat usaha yang dikelolanya, terdapat tiga ruangan yang artinya ada tiga alat pemutar film yang harus terus dirawat agar tidak rusak.

"Satu unit proyektor ini biaya perawatannya minimal Rp 250 juta. Belum lain-lain," ujarnya.

BACA JUGA:  Keluarkan Jagoan Baru, Honda Yakin Penjualan Jatim Capai Target

Beruntung bioskopnya tak terlalu lama tutup. Sebab pada pemberlakuan PPKM ini, pihaknya mendapat rekomendasi dari Kemenparekraf (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) untuk diperbolehkan buka, meski bersifat uji coba. Sayangnya penonton di bioskop ini masih minim di hari pertama.

Selama ujicoba, penonton yang boleh masuk betul-betul diseleksi melalui aplikasi pedulilindungi.id.

BACA JUGA:  DPRD Kota Surabaya Dorong Pemkot Percepat Digitalisasi UMKM

Sebelum masuk mereka harus scan kode batang yang ditempel di pintu masuk bioskop. "Yang boleh masuk yang hijau dan kuning," jelas pria paruh baya tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya