Mengkhawatirkan, UMKM Surabaya Disebut Punya 2 Masalah Serius

Mengkhawatirkan, UMKM Surabaya Disebut Punya 2 Masalah Serius - GenPI.co JATIM
Hasil produk UMKM asal Surabaya dipamerkan di Surabaya Fashion Week (PSW) yang digelar di Grand City pada 31 Oktober hingga 07 November 2021. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

GenPI.co Jatim - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya mengeluh susahnya mengakses pemasaran dan permodalan.

Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Alfian Limardi mengaku mendapatkan keluan tersebut saat menggelar webiner bertajuk UKM go digital.

Kondisi itu dirasakan UMKM baik toko kelontong maupun usaha kuliner.

BACA JUGA:  Kadin Jatim Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas, Langkahnya Mantul

Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyebut akan meneruskan rekomendasi tersebut ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta akademisi.

Dia menjelaskan, selama pandemi Covid-19 kondisi UMKM Surabaya terkontraksi cukup dalam. Padahal 90 persen ekonomi Kota Palawan ditopang UMKM.

BACA JUGA:  Pemprov Jatim Buka MJC di Jember, Emil Yakin UMKM Bangkit

"Lagi-lagi, kendala yang paling banyak dihadapi pelaku usaha mikro kecil adalah pemasaran dan akses permodalan," kata dia, Jumat (10/12). 

Menurutnya, UMKM harus bisa beradaptasi dengan teknologi. Karena hanya UMKM yang mau beradaptasi dengan aplikasi digital yang mampu bertahan.

BACA JUGA:  Bupati Sidoarjo Beri Saran Supaya UMKM Sejahtera, Simak

Pemanfaatan teknologi informatika pada UMKM ini sudah terbukti. Pendapatan pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan pedagang kelontong yang sudah terhubung dengan platform digital meningkat daripada awal pandemi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya