
GenPI.co Jatim - Ibu menyusui (busui) tetap bisa menjalankan puasa Ramadan tanpa takut asi tidak keluar, kuncinya adalah makan sahur.
"Untuk memproduksi ASI dibutuhkan sejumlah energi, didapat dari yang terakhir dimakan yakni saat sahur. Ibu harus sahur," kata Dokter Spesialis Anak IDAI dr. Melisa Lilisari, SpA, Mkes.
Lanjutnya, apabila energi yang didapatkan dari makanan sahur sudah habis, maka tubuh akan menggunakan energi dari cadangan lemak tubuh untuk memproduksi ASI selama 12-14 jam berpuasa.
BACA JUGA: Alasan Kenapa Berhubungan Ranjang di Musim Dingin Rasanya Aduhai
Tubuh ibu akan menyesuaikan terutama jika memiliki status nutrisi baik dan tidak ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan lainnya.
Melisa mengingatkan, busui perlu memperhatikan rambu-rambu apa yang harus diwaspadai, yakni jika berat badan turun lebih dari 1 kg per minggu. Apabila hal ini terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
BACA JUGA: 6 Hal Wajib Dilakukan Setelah Berhubungan Ranjang, Perhatikan
Selain berat badan yang turun, dia juga mengingatkan untuk selalu mendapatkan cairan yang cukup untuk terhindar dari dehidrasi.
Ibu bisa melihat tanda-tanda dehidrasi, misalnya jarang buang air kecil dan air urine berwarna kuning pekat serta berbau, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, lemas, mual dan muntah.
BACA JUGA: Buka Puasa Hendaknya Jangan Makan Gorengan, Waspada
"Ini gejala-gejala yang berkaitan dengan dehidrasi berat. Bila terjadi, maka ibu bisa mengasumsikan dirinya dehidrasi berat sehingga butuh cairan segera," tutur Melisa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News