Naik ke lantai dua, terdapat sebuah ruangan lengkap dengan televisi, pengeras suara dan mikrofon.
Rupanya, ruang tersebut merupakan tempat untuk pengunjung yang ingin karaoke.
Acara perkumpulan komunitas Korea juga sering digelar di sini.
Sementara itu, di ruangan sebelahnya, adalah kelas di mana pria yang hobi mendaki gunung tersebut mengajar murid-muridnya.
BACA JUGA: Mencari Sate Kelinci di Bojonegoro, Kafe Ini Mungkin Alternatif
Tiap kelas dijalankan selama empat bulan.
Murid-muridnya bukan hanya mereka yang mempelajari bahasa untuk menambah skill, tetapi juga yang ingin bekerja, mendapat beasiswa dan sekolah di Korea. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News