Toko Kue Madjoe, Pertahankan Resep Keluarga Sejak 1930

Toko Kue Madjoe, Pertahankan Resep Keluarga Sejak 1930 - GenPI.co JATIM
Cornelia Feliciana yang sedang mempersiapkan Kue kering khas Belanda yang saat ini masih eksis di Kota Malang (foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim)

Nama kue tersebut terdengar asing, lantaran diadaptasi resep dari Belanda.

Meski asing, Cornelia sering menyebut beberapa kue dengan nama yang lebih mudah dihafal. Jan hagel misalnya, dia menyebutnya dengan ‘yanahel’. Pannekoeken dia sebut kue kacang atau boterkoek yang disebut kue kering aneka bentuk. Disebut begitu karena kue ini dicetak dengan cetakan khusus buatan sendiri.

“Semua kue itu tergantung dengan selera para pelanggan mau yang seperti apa,” katanya.

BACA JUGA:  Nasi Jagung Pegirian, Kenyang Tak Buat Kantong Jebol

Harga kue di Toko Madjoe cukup beraneka ragam mulai dibanderol sekitar Rp 150 ribu per kilogram hingga yang paling mahal adalah kue kaastengels, per kilogramnya dijual seharga Rp 250 ribu.

“Semua makanan ini, ditaruh dalam toples kaca. Alasannya, karena toples kaca membuat kue lebih kedap udara dan membuat kualitas kue tetap renyah. Toples-toples ini juga ada yang dari Jerman dan Belanda. Sudah sejak lama kami menggunakan ini,” tambahnya. (*)

BACA JUGA:  Daftar Kuliner Kaki 5 di Surabaya, Wajib Dicoba

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya