Hampir Setengah Abad, Toko Madjoe Tak Khawatir Pelanggan Lari

Hampir Setengah Abad, Toko Madjoe Tak Khawatir Pelanggan Lari - GenPI.co JATIM
Cornelia Feliciana generasi ke-5 toko Madjoe yang sampai sekarang masih eksis menjual kue kering era Belanda (foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim)

Bahkan, menurutnya semenjak pandemi para pelanggan setia toko Madjoe tetap saja berdatangan untuk memesan beberapa jenis kue kering.

“Kalau mereka kesini selalu keingat kalau pernah kesini diajak oleh Mamanya, neneknya, atau kerabatnya. Jadi ada sisi nostalgianya,” tuturnya.

Bahkan, semenjak pandemi ini dia menuturkan jika toko Madjoe tetap bisa berjualan dan bertahan meski daya beli konsumen menurun.

BACA JUGA:  Toko Kue Madjoe, Pertahankan Resep Keluarga Sejak 1930

Tapi beruntung, dengan adanya pelanggan setia dan musim lebaran dan musim natal yang bisa membuat toko kue kering era Belanda ini bertahan.

“Selama musim lebaran dan Natal pastinya kamu produksi setiap hari. Dan itu bisa lebih dari 50 persen dari produksi normalnya,” katanya.

BACA JUGA:  Nasi Jagung Pegirian, Kenyang Tak Buat Kantong Jebol

Untuk menyiasati penurunan pelanggan, Cornelia mengaku pemasaran secara digital sudah dilakukan olehnya. Namun, karena terhalang dirinya masih sekolah maka tidak bisa fokus untuk mengelola pemasaran secara online.

“Kami juga ada instagram @toko_madjoe, dan para pembeli juga bisa order melalui ojek online,” tambahnya.

BACA JUGA:  Daftar dan Harga Hotel Dekat Cirmory Prigen Pasuruan

Harga kue kering yang ada di toko Madjoe cukup beraneka ragam, mulai dari harga Rp 150.000 hingga Rp 200.000 perkilonya. Seluruh kue ini juga di produksi dengan resep turun temurun era Belanda sehingga, cita rasa yang dimiliki kue toko Madjoe tetap sama seperti pertama kali didirikan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya